Tiktok Kenapa Dilarang di Amerika

Minggu, 26/03/2023 10:54 WIB
Foto Tek.id

Foto Tek.id

law-justice.co - Aplikasi  TikTok dikabarkann telah terdampak dalam pertikaian geopolitik yang meluas antara Beijing dan Washington soal perdagangan dan teknologi. Chew, warga negara Singapura berusia 40 tahun, jarang muncul di depan umum untuk menepis rentetan tuduhan negatif terhadap TikTok.

CEO TikTok Shou Zi Chew telah menjalani rapat dengar pendapat dengan DPR Amerika Serikat. Kepada TikToker, Shou mengungkap langkah selanjutnya.
"Pesan pentingnya adalah, ini tanggung jawab kami untuk melindungi lebih dari 150 juta orang Amerika yang cinta dan menggunakan platform kami," kata Chew dalam postingan di akun resmi TikTok seperti dilihat, Minggu (26/3/2023).


Untuk itu Chew mengungkap 4 langkah penting yang akan dilakukan TikTok. Pertama, TikTok akan memprioritaskan menjaga keamanan terutama untuk remaja. Kedua, TikTok akan melanjutkan melindungi data pengguna dari akses asing yang tidak berizin.

"Data Amerika akan disimpan di negara Amerika, oleh perusahaan Amerika dan diawasi personel Amerika" kata dia.


Hal itu untuk menjawab ketakutan pemerintah Amerika. Amerika memang menuduh TikTok menjadi agen mata-mata China dan mengambil data dari pengguna TikTok di Amerika, terutama milik pegawai atau pejabat pemerintah AS.

"Ketiga, kami akan pastikan TikTok tetap sebuah platform untuk kebebasan berekspresi dan tidak bisa dimanipulasi oleh pemerintah manapun," ujarnya.

Chew juga mengatakan sebagai langkah keeempat, TikTok akan transparan dan memberi akses kepada pemantau independen pihak ketiga untuk menjaga TikTok sesuai komitmennya. Dia mengatakan TikTok berniat jadi platform medsos yang paling bisa dipercaya di dunia.

"Kepercayaan dibangun dengan setiap keputusan yang kita ambil," pungkasnya.

Postingannya ini mendapat 4,3 juta likes dan 159,3 ribu komentar. Berbeda dengan saat tampil di DPR AS yang berbaju formal, kali ini Chew tampil santai dengan kaos hitam, dan jaket hoodie abu-abu.

Sebelumnya, popularitas TikTok membuat Amerika Serikat dan para sekutunya ketakutan. Hal ini mulai dari Amerika, Kanada, Prancis, Belanda, Belgia, Inggris sampai Australia.

Amerika dan sekutunya yakin betul soal ancaman privasi dan keamanan aplikasi itu. Sehingga, para pejabat di Amerika dilarang punya TikTok di ponselnya untuk menghindari kebocoran data.

Shou Zi Chew yang merupakan orang Singapura ini pun memenuhi panggilan DPR AS di Gedung Capitol Hill, Washington DC, untuk memberikan paparan dan menjawab tuduhan TikTok menjadi agen mata-mata China.

Meskipun Chew dicecar DPR AS selama 5 jam, tetapi diluaran sementara di luar gedung ada aksi massa mendukung TikTok dari para kreator konten

 

(Patia\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar