Luhut & Erick Beda Sikap soal Plumpang Jadi Bukti Pemerintah Gagal (3)

Kamis, 09/03/2023 07:41 WIB
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri BUMN Erick Thohir ke KPK. (Istimewa)

Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri BUMN Erick Thohir ke KPK. (Istimewa)

Jakarta, law-justice.co - Luhut: Warga Sekitar yang Harus Pindah

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marvest), Luhut Binsar Pandjaitan menolak keras wacana pemindahan Depo Pertamina yang berlokasi di Plumpang, Jakarta Utara.

Selain faktor anggaran, Luhut menyebut warga yang tinggal di sekitaran Plumpang tidak berhak untuk menetap di sana.

Dia memaparkan Depo tersebut sudah dibangun di Plumpang dengan area kosong atau bumper zone yang telah ditentukan sebelumnya.

Sedangkan faktanya, bumper zone yang seharusnya tidak boleh diisi orang, justru dihuni oleh beberapa kepala keluarga. Karena itu, Luhut menyarankan untuk merelokasi warga yang tinggal di dalam area bumper zone Plumpang.

"Kalian jangan dibalik-balik. Plumpang itu sudah dibuat di sana. Ada area kosong atau bumper zone untuk tidak ada kejadian (kecelakaan, ledakan dan semacamnya). Jangan ini (depo) yang disuruh pindah, orang yang tidak berhak di situ yang harus pindah," terang Luhut dalam konferensi pers, dikutip dari YouTube KOMPAS TV Rabu (8/3/2023).

Luhut mengatakan pemerintah tengah mengkaji opsi yang memungkinkan agar warga Plumpang bisa direlokasi dari area bumper zone tersebut. Hal ini dilakukan agar bencana ledakan Plumpang tidak terulang kembali di kemudian hari.

"Orang yang begini tinggal nanti pemerintah mungkin akan lagi dikaji, diberikan kompensasi atau dibangunkan (hunian baru) dan semacamnya, tapi tidak boleh terulang lagi seperti ini," jelasnya.

Selain itu, Luhut juga mempertanyakan siapa yang telah memberikan izin tinggal di area bumper zone tersebut. Dia menyebut pihak yang memberikan izin tinggal juga harus bertanggung jawab.

"Saya kira yang memberi izin tinggal di sana juga nggak benar.Tanggung jawab lah, nyawa yang hilang berapa orang itu," pungkasnya.

Erick Thohir Pindahkan BBM Plumpang ke Lahan Pelindo

Disisi lain, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan akan merelokasi depo bahan bakar minyak (BBM) milik PT Pertamina di Plumpang di Koja, Jakarta Utara ke lahan milik PT Pelindo.

Rencana tersebut disampaikan Erick usai terjadinya kebakaran di depo BBM Plumpang yang menelan 19 korban jiwa dan hampir 50 orang mengalami luka-luka. Peristiwa kebakaran ini kembali terjadi setelah 2009 silam.

"Kami akan koordinasi dengan Pelindo lahannya akan siap dibangun akhir 2024. Pembangunan memerlukan waktu 2 sampai 2 setengah tahun. Masih ada waktu tiga tahun setengah," kata Erick kepada wartawan, Senin (6/3/2023).

Belum diketahui secara pasti lokasi lahan Pelindo mana yang akan ditunjuk. Tapi, Erick menyebut rencana ini sebagai salah satu perlindungan kepada masyarakat sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo. Oleh sebab itu, dirinya meminta dukungan kepada pemerintah setempat dan masyarakat.

Agar tidak mengulang hal yang sama, Erick menyampaikan pihaknya akan membuat wilayah aman di sekitar kilang milik Pertamina. Tidak hanya di depo Plumpang, wilayah aman akan dibuat di Balongan dan Semarang.

"Khususnya yang di Plumpang kurang lebih jaraknya 50 meter dari pagar dan tentu ini menjadi solusi bersama yang kita harap dukungan pemerintah setempat dan masyarakat," katanya.

Dia juga menyampaikan gerak cepat penanganan bagi dampak kebakaran sedang dilakukan oleh PT Pertamina Patra Niaga. Hal ini menurtunya penting demi menekan dampak yang lebih parah lagi, termasuk dalam menangani korban dan para pengungsi.

"Upaya tanggap darurat dalam menangani para pengungsi, mencari korban, dan merawat para korban luka menjadi krusial dalam setiap bencana. Saya apresiasi semua pihak yang telah membantu Pertamina dalam melewati masa-masa pasca insiden tersebut," ujar Erick.

Sebelumnya Depo Pertamina Plumpang mengalami kebakaran pada Jumat (3/3) sekitar pukul 20.00 WIB. Api bisa dijinakkan sekitar pukul 23.00 WIB setelah Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta menurunkan 52 unit mobil pemadam dan sekitar 250 personel untuk membantu proses pemadaman di lokasi.

Jumlah korban tewas akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang di Jakarta Utara pada Jumat (3/3) malam bertambah menjadi 19 orang. Koramil 01 Koja menyebut, tiga orang juga masih dalam pencarian.

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar