Bripka Madih, Polisi yang Diperas Polisi Kena Batunya

Minggu, 05/02/2023 21:06 WIB
Bripka Madih, Polisi yang Diperas  Polisi kena Batunya

Bripka Madih, Polisi yang Diperas Polisi kena Batunya

law-justice.co -  

Sangat ironis sekali tanah warisan orang tua yang berstatus Girik yang turun temurun bisa diserobot oleh pengembang liar yang berkuasa karena berduit  melawan rakyat kecil . Tapi ternyata seorang Bripka Polisi . Mungkin si pengembang tidak sadar dia akan berurusan polisi ketimbang bikin dokumen duplikat yang ternyata masih sangat  mudah diduplikasi jaman ini.  

Bripka Madih, anggota Polres Jakarta Timur yang mengaku diperas oleh penyidik Polda Metro Jaya, telah mengajukan pengunduran diri dari institusi Polri.

Madih menyebut, pengunduran dirinya itu sudah diajukan langsung ke Kapolres Jakarta Timur Kombes Pol Budi Sartono selaku atasannya. "Mohon maaf nih, pengajuan pengunduran diri itu sudah lama, sejak tiga bulan lalu," kata Madih di Polda Metro Jaya, Minggu (5/2/2023).

"Ada, sempat mengajukan. Tapi belum disetujui sama beliau," tegasnya.

Baca juga: Ironi Bripka Madih, Polisi yang Diperas Polisi Saat Melapor Kasus Penyerobotan Tanah di Bekasi

Madih mengatakan, sampai saat ini Kapolres Jaktim memang belum menyampaikan jawab resmi terkait pengunduran diri yang ia ajukan. Namun, secara lisan, Kapolres Jaktim sempat meminta agar Madih mengurungkan niatnya untuk mundur dari Polri.

"Bapak Budi Sartono waktu itu kasih atensi, dia kasih perhatian. `Di apa benar kamu mengundurkan diri? tapi jangan dijawab sekarang, saya nanya tapi jangan dijawab sekarang`," kata Madih menirukan percakapannya dengan Kapolres Jaktim.

"Beliau mau ke tanah suci dulu, `Nanti biar saya doakan biar urusan kamu sukses, biar pengunduran diri kamu dibatalkan`," sambung Madih, masih menirukan percakapannya dengan Kapolres.

Diberitakan Bripka Madih Akan Dipertemukan dengan Oknum Penyidik yang Diduga Memerasnya. 

Diberitakan sebelumnya, Bripka Madih, seorang anggota Provost yang berdinas di wilayah Polres Metro Jakarta Timur, mengaku diperas rekan seprofesinya sendiri. Madih mengungkapkan bahwa dia dimintai sejumlah uang oleh oknum penyidik Polda Metro Jaya, ketika melaporkan peristiwa penyerobotan tanah yang dilakukan pihak pengembang perumahan pada 2011 lalu.

"Saya ingin melaporkan penyerobotan tanah ke Polda Metro Jaya, malah dimintai biaya penyidikan sama oknum penyidik dari Polda Metro," ungkap Madih saat dikonfirmasi, Kamis (2/1/2023).

Imbalan dimintai Lahan 1.000 Meter Tak Masuk Akal Tak hanya dimintai sejumlah uang, oknum polisi

 Polda Metro: Keterangan Bripka Madih Dimintai Lahan 1.000 Meter Tak Masuk Akal Tak hanya dimintai sejumlah uang, oknum polisi yang menerima laporan Madih, juga diduga meminta tanah seluas 1.000 meter persegi.

Bahkan, oknum penyidik meminta Madih untuk memberikan tanahnya sebagai bentuk `hadiah`. "Dia berucap Rp 100 juta dan hadiah tanah 1.000 meter persegi.

Saya sakit dimintai seperti itu," ungkap Madih.

 

Meski telah bertahun-tahun kasus ini berjalan, hingga kini laporan Madih tak kunjung ditindaklanjuti, sementara tanahnya yang disebut diserobot itu sudah dibangun perumahan oleh pengembang. Ia pun mengaku bahwa kini dirinya masih ingin memperjuangkan apa yang menjadi haknya. Terlebih, tanah milik orang tuanya memiliki luas hingga ribuan meter. "Girik di nomor C 815 seluas 2.954 meter diserobot perusahaan pengembang perumahan. Sementara Girik C 191 seluas 3.600 meter diserobot oknum makelar tanah," pungkas Madih.

Penggandaaan surat tanah kenapa sangat mudah terjadi saat ini . apa lupa di catat dipertanahan atau terselip tidak ada yang bisa menjawab .Kasus dengan BPN semoga bisa ditegaknan kembali sebagai amanat rakyat .  

Menteri ATR/BPN saat ini dipimpin oleh Mantan Panglima TNI Hadi Tjahjanto. Sebelumnya, jabatan sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) dipegang oleh Sofyan Djalil

Suara nitizen :

"kenapa dipertemukan dengan pemeras bripka , harusnya di pecat saja karena kelakuaanya salah kaprah , emang sial nasip si peras itu kena batunya saat ini".

"Contoh negara sebelah singapura, warga di waktu malam bisa melaporkan tetangganya kalo masih main gitar mengganggu sekitarnya waktu malam, dan Polisi Singapura akan datangi .  bisa di contoh "

(Patia\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar