Pindah Fungsi BIN ke Kemhan Cara Jokowi Pecah Relasi Gerindra & PDIP

Minggu, 22/01/2023 14:38 WIB
Joko Widodo dan Rocky Gerung (Kompas)

Joko Widodo dan Rocky Gerung (Kompas)

Jakarta, law-justice.co - Pengamat Politik, Rocky Gerung menilai perintah Presiden Joko Widodo kepada Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto agar Kementerian Pertahanan (Kemhan) menjadi lembaga mengoordinasikan informasi intelijen dari Badan Intelijen Negara (BIN) dianggap sebagai cara untuk merusak relasi hubungan antara Partai Gerindra dengan PDI Perjuangan.

Kata dia, fungsi BIN yang dipindahkan ke Kemhan dianggap sebagai ketidakpercayaan Jokowi kepada Prabowo lantaran ketahuan beberapa kali bertemu dengan Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Juga itu membuat hubungan yang tidak enak, kira-kira Jokowi mau pecah juga potensi relasi baru Gerindra dengan PDIP kan, kan itu intinya," ujar Rocky seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL dalam video yang diunggah di kanal YouTube Rocky Gerung Official berjudul ‘Fight Back ke Megawati Dimulai. Koordinasi Intelijen Diserahkan ke Menhan. Jokowi Politisasi BIN’ pada Sabtu (21/1).

Rocky menilai, kekuasaan Megawati ingin dipreteli oleh Jokowi, salah satunya adalah BIN yang dianggap dekat dengan Megawati dipindahkan ke Prabowo.

"Jadi sebetulnya yang diucapkan Pak Jokowi, BIN-nya saya pindahkan ke Pak Prabowo, itu artinya Pak Prabowo nggak boleh lagi dekat-dekat dengan Bu Mega. Jadi kalau kita berpikir intelijen, ya begitu intinya," pungkas Rocky.

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar