Percepat Industri Baterai di Indonesia, Ekspor Nikel Perlu Dibatasi

Rabu, 07/12/2022 20:35 WIB
Ilustrasi Industri Nikel di Indonesia (Kompas)

Ilustrasi Industri Nikel di Indonesia (Kompas)

[INTRO]
Anggota Komisi VII DPR RI Zulfikar Hamonangan mengatakan bila mempercepat produksi Industri baterai di Indonesia dapat memberikan dampak jangka panjang untuk membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia.
 
Untuk itu, Zulfikar mendorong bila pemerintah perlu untuk mengeluarkan kebijakan untuk membatasi kegiatan ekspor nikel.
 
"Ekspor nikel itu perlu dibatasi dan diatur karena kebutuhan bakunya itu dibutuhkan oleh kita sendiri," kata Zulfikar dalam Rapat Kerja Komisi VII DPR RI dengan Menteri Perindustrian di Jakarta, Rabu (07/12/2022).
 
Politisi Partai Demokrat itu menuturkan kalau smelter setelah memproduksi bahan baku nikel dari tambang dan tidak bisa menumpuk bahan tersebut.
 
Menurutnya, diperlukan sebuah terobosan supaya bahan nikel tersebut bisa memberikan dampak positif untuk negara.
 
"Bahkan Tiongkok sendiri tidak mampu mengkonsumsi hasil produksi tambang kita. maka pertumbuhan tiongkok yang diharapkan 5 persen tetap masih bisa bertahan di angka 3,5 persen," tuturnya.
 
Zulfikar membeberkan bahkan sampai hari ini meskipun terdapat hasil bahan baku nikel yang dihasilkan dari Indonesia. Kondisi Tiongkok sampai hari ini tidak mampu untuk menghasilkan nikel.
 
Pasalnya, kebutuhan nikel yang dihasilkan dari Indonesia, Tiongkok hanya memproduksi nikel untuk kebutuhan barang elektronik seperti smartphone dan Laptop.  
 
"Sehingga mereka pun harus menjual nikel tersebut ke pasar dunia," bebernya. 
 
Menutup pernyataanya, Zulfikar menyatakan bila berbicara secara jangka pendek dan jangka panjang, pemerintah harus berfokus ke persoalaan industri baterai indonesia. 
 
Hal tersebut penting karena supaya dapat memberikan solusi dalam usaha negara untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
 
"Dengan adanya tambang nikel di wilayah tertentu, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat kita," tutupnya.

(Givary Apriman Z\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar