Merasa Tak Disayang, Alasan Dhio Bunuh Keluarganya Diluar Nalar (1)

Jum'at, 02/12/2022 17:40 WIB
Dhio Daffa, pembunuh ayah, ibu dan kakak perempuannya dengan racun di Magelang, Jawa Tengah (Net)

Dhio Daffa, pembunuh ayah, ibu dan kakak perempuannya dengan racun di Magelang, Jawa Tengah (Net)

Magelang, Jawa Tengah, law-justice.co - Dhio Daffa Syahdilla (22) meluapkan curhatan saat menjalani penyidikan.

Pelaku pembunuhan satu keluarga di Magelang dengan cara diracun ini menyampaikan curhatannya kepada penyidik Polda Jateng.

Ia mengaku merasa sakit hati dengan perlakuan orangtuanya.

Sekedar informasi pemuda pengangguran tersebut tega meracuni ayahnya Abbas Ashar (58) dan ibunya Heri Riyani (54) serta kakaknya Dhea Choirunnisa (25) di rumahnya, di Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada Senin (28/11/2022).

Kepada penyidik, Dhio Daffa Syahdilla mengaku sudah memendam sakit hati dengan keluarganya sejak lama.

Pasalnya menurut Dhio Daffa Syahdilla saat ia curhat kepada ayah dan ibunya kerap tidak direspon.

Dhio Daffa Syahdilla merasa orangtuanya lebih perhatian kepada kakak perempuannya.


"Pertama ya rasa sakit hati yang udah lama, intinya dari hal sepele pun kadang saya cerita responnya beda," ucap Dhio Daffa Syahdilla.

"Beda kalau pas sama kakak," imbuhnya.

Mendengar ucapan Dhio Daffa Syahdilla, penyidik tak percaya.

"Itu perasaan kamu saja," ucap penyidik dengan tegas.

Dengan tangan terborgol, Dhio Daffa Syahdilla menegaskan hal tersebut benar terjadi dan bukan perasaanya saja.

"Emang iya pak," ucap Dhio Daffa Syahdilla.

"Saya lihat kebanyakkan kalau saya curhat atau apa enggak dianggap," imbuhnya.

Curhatan Dhio Daffa Syahdilla rupanya tak sejalan dengan fakta yang ada.

Paman Dhio Daffa Syahdilla, Sukoco mengatakan Abbas Ashar dan Heri Riyani sangat memanjakan anak bungsunya tersebut.

"Saya meluruskan berita simpang siur bahwa pengakuan dari tersangka bahwa dia itu sebagai tulang punggung itu sama sekali tidak benar," tegas Sukoco dikutip KOMPAS TV, Selasa (29/11/2022).

"Bahkan justru yang merusak dana-dana milik orangtua itu tersangka sendiri."

Dengan kepandaiannya bersilat lidah, Dhio membohongi keluarganya agar bisa memperoleh uang dalam jumlah besar.


"Dengan berbagai alasan, kebohongan-kebohongan, pandai dalam memberikan suatu masukan pada orangtua, sehingga dana-dana orangtua digerogoti oleh tersangka," beber Sukoco.

Saat adiknya masih hidup, Sukoco mengaku pernah mendengar cerita bahwa Dhio diberi jatah Rp 32 juta sebulan untuk membayar kursus.

Namun saat ditegur, orangtua korban justru enggan melakukan pengecekan dan percaya sepenuhnya pada pemuda tersebut.

"Seperti waktu almarhuman adik saya, Heni Riyani, pernah beberapa bulan yang lalu ketemu sama saya, mengatakan bahwa, `Mas, ini untuk pengeluaran Dhio satu bulan itu Rp 32 juta, untuk kursus bahasa Inggris, belum yang lain-lainnya," tutur Sukoco.

"Saya katakan, `Apakah tidak kau cek di mana dia kursus, benar atau tidaknya?`, tapi almarhumah, `Wes aku percoyo, yakin`. imbuhnya.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar