Ribut-ribut Data Stok Beras Ujung-ujungnya Impor (1)
Stok di Gudang Beras Bulog (Law-Justice/Robinsar Nainggolan)
law-justice.co - Tiga lembaga pemerintah yang menangani pangan yaitu Bulog, kementerian Pertanian, dan Badan Pangan Nasional tidak satu suara dalam menyikapi stok beras nasional saat ini. Hal itu disebabkan karena masing-masing lembaga memiliki data stok beras yang berbeda.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Suwandi, menyatakan bahwa stok beras nasional melimpah. Oleh sebab itu, Indonesia tidak perlu impor.
Suwandi merunut pada data BPS Januari-September 2022 yang menyatakan bahwa produksi beras Indonesia 2022 diperkirakan mencapai 32,07 juta ton. "Ini kami pakai data BPS," ujarnya saat Rapat Dengan Pendapat dengan Komisi IV, Rabu (23/11/2022).
Namun demikian, Perum Bulog mengusulkan impor untuk menambah cadangan beras pemerintah atau CBP yang hanya mencapai 594.856 ton per 22 November 2022. Jumlah cadangan beras pemerintah atau CBP tersebut jauh di bawah angka ideal minimal sebesar 1,2 juta ton.
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, mengatakan bahwa pihaknya sudah berupaya untuk melakukan penyerapan gabah dan beras dari petani dalam negeri. Namun demikian, penyerapan tersebut masih di bawah target.
"Dalam proses perjalanannya, penyerapan masih jauh dari target yang dtentukan," ujar pria yang akrab dipanggl Buwas tersebut saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IV DPR RI, Rabu (23/11).
Presiden Joko Widodo dan stake holder terkait juga telah melakukan rapat koordinasi terbatas mengenai stok beras Bulog. Dalam kesempatan tersebut, Buwas mengatakan, Kementerian Pertanian telah berjanji untuk menyediakan stok beras dalam negeri untuk CBP Bulog. Namun demikian, janji tersebut belum terlaksana.
Komentar