Soal Kasus 500 Ton Beras Hilang, Polisi Tunggu Hasil Audit Bulog

Selasa, 29/11/2022 09:59 WIB
Ilustrasi beras bulog yang sudah berdebu di gudang Bulog Indramayu, Jawa Barat (kompas)

Ilustrasi beras bulog yang sudah berdebu di gudang Bulog Indramayu, Jawa Barat (kompas)

Jakarta, law-justice.co - Kepolisian Resor (Polres) Pinrang masih menunggu hasil audit Bulog Sulselbar terkait kasus hilangnya 500 ton beras milik Bulog Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Kasat Reskrim Polres Pinrang, AKP Muhalis mengatakan, audit tersebut untuk memastikan ada tidaknya kerugian negara atas persoalan itu.

"Kita menunggu hasil audit dari Bulog (Bulog Sulselbar)," ungkap Kasat Reskrim Polres Pinrang, AKP Muhalis.

Muhalis menjelaskan pihaknya perlu melakukan koordinasi dengan Bulog. Hasil audit Bulog Sulselbar disebut akan jadi acuan pihaknya untuk meningkatkan status tersebut ke tahap penyidikan.

"Jadi kita koordinasi dulu untuk melihat kerugian negara dengan pihak Bulog," jelasnya.

Dia mengaku, sejauh ini pihaknya telah memeriksa hingga 10 saksi. Para saksi ini berasal dari internal Bulog dan rekanan yang diduga terlibat hilangnya beras 500 ton.

"Total saksi sudah 10 orang. Baik dari internal Bulog maupun rekanan," beber Muhalis.

Ditanya soal adanya unsur kelalaian prosedur terkait dikeluarkannya beras 500 ton tersebut, Muhalis juga masih enggan berspekulasi. Dia berdalih kasus masih dalam tahap penyelidikan.

"Itu yang kita mau teliti juga (kelalaian prosedur SOP). Intinya kita koordinasi dengan Bulog," paparnya.

Diberitakan sebelumnya, Bulog Sulselbar membentuk tim audit untuk menelusuri perkembangan kasus dugaan hilangnya 500 ton beras di Bulog Pinrang.

Tim akan melihat ada indikasi kerugian dan pihak yang diduga ikut terlibat.

"Sampai dengan saat ini tim audit internal dari Bulog masih melakukan penelusuran dan mengumpulkan bukti-bukti yang terkait (hilangnya 500 ton beras)," ungkap Pimpinan wilayah (Pimwil) Perum Bulog Sulselbar Bakhtiar AS.

Bakhtiar memaparkan telah memeriksa sejumlah pihak yang diduga ikut terlibat dalam kasus dugaan hilangnya 500 ton beras. Termasuk di internal dan rekanan yang terlibat.

"Kita sudah periksa rekanan (CV Sabang Merauke Persada) yang bekerjasama dengan gudang (Bulog di Pinrang). Yang jelas pengakuan rekanan itu mengakui bahwa betul diambil sejumlah 500 ton itu," imbuhnya.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar