Pakai Baju Terbuka di Piala Dunia Qatar, Eks Miss Kroasia Dikecam

Senin, 28/11/2022 20:20 WIB
Eks Miss Kroasia, Ivana Knoll (Dok.Ist)

Eks Miss Kroasia, Ivana Knoll (Dok.Ist)

Jakarta, law-justice.co - Eks Miss Kroasia, Ivana Knoll, dikecam sejumlah pihak karena tingkahnya di Piala Dunia 2022. Ia kedapatan mengenakan pakaian seksi saat mendukung Kroasia berlaga.

Ivana telah dua kali menyaksikan laga Kroasia. Pertama saat menghadapi Maroko di Stadion Al Bayt, Rabu (23/11), Ivana mengenakan gaun yang terinspirasi dari jersi Kroasia. Kedua saat menghadapi Kanada di Khalifa International Stadium, Minggu (27/11/2022), Ivana mengenakan pakaian yang lebih terbuka.

Melalui media sosial, Ivana membagikan momennya saat berada di stadion. Unggahan tersebut mengundang reaksi, sebab Ivana mengenakan pakaian yang seksi.

"Anda berada di Qatar bukan di Kroasia, Anda harus menghormati aturannya, ini adalah negara muslim," tulis salah satu pengguna, dikutip dari Sport Bible.

"Tidaklah baik mengenakan pakaian ini di negara terhormat yang memiliki adat dan tradisinya sendiri dan di wilayah yang tidak cocok untuk pakaian [Anda], dan pakaian Anda sangat jelek," tulis pengguna yang lain.

"Jika Anda tidak tahu bahwa mengenakan pakaian ini dilarang di negara Arab, Anda harus menghormati adat, tradisi, dan agama kami," kata pengguna yang lain.

Sebelumnya, otoritas Qatar telah memperingatkan bagi para pengunjung yang ingin menyaksikan Piala Dunia 2022 untuk berpakaian sopan sebagai bentuk rasa hormat terhadap budaya lokal.

"Pengunjung [pria maupun wanita] diharapkan menunjukkan rasa hormat terhadap budaya lokal dengan menghindari pakaian yang terlalu terbuka di depan umum," kata Otoritas Pariwisata Qatar sebelum dimulainya Piala Dunia 2022, dikutip dari Daily Mail.

"Umumnya disarankan bagi pria dan wanita untuk memastikan bahu dan lutut mereka tertutup," tambahnya.

Diwartakan Goal International, Ivana Knoll terancam hukuman akibat berpakaian terbuka. Model berusia 26 tahun tersebut dapat dikenakan denda yang cukup besar bahkan sampai kurungan penjara, karena ada beberapa daerah di Qatar yang memiliki aturan lebih ketat.


Adapun Ivana sempat melontarkan komentar pedas terkait Piala Dunia 2022 yang dihelat di Qatar. Ia menyebut bahwa penyelenggaraan di Qatar merupakan Piala Dunia terburuk dalam sejarah.

"Ini bencana! Saya merasa kasihan kepada semua orang yang tidak bisa pergi ke Piala Dunia karena penyelenggaraan terburuk dalam sejarah," ungkap Ivana, dikutip dari Sport Bible.

"Rombongan saya tidak mendapatkan kartu Hayya bahkan setelah 20 hari, padahal mereka memiliki semua tiket ke final. Sudah jelas mengapa begitu banyak orang tidak mau berpartisipasi dalam perhelatan ini!" bebernya.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar