Perang Bintang dalam Tubuh Polri di Kasus Suap Tambang,

Para Bintang Pengecut Semua, Sebab Jika Bersih Mereka Akan Terbuka (1)

Senin, 28/11/2022 12:03 WIB
Perang Bintang dalam Tubuh Polri di Kasus Suap Tambang, Para Bintang Pengecut Semua, Sebab Jika Bersih Mereka Akan Terbuka (kolase dari berbagai sumber)

Perang Bintang dalam Tubuh Polri di Kasus Suap Tambang, Para Bintang Pengecut Semua, Sebab Jika Bersih Mereka Akan Terbuka (kolase dari berbagai sumber)

Jakarta, law-justice.co - Polemik akibat kasus dugaan suap tambang batu bara ilegal yang meyeret nama Kabareskrim Komjen Agus Andrianto dengan adanya surat Divpropam memanaskan kembali isu perang bintang di Polri.

Seakan para Jenderal Polri sedang mamainkan kartu truf masing-masing dan saling membuka kejelekan lawan-lawannya.

Hal ini mulai terkuak setelah kasus pembunuhan Brigadir J oleh Ferdy Sambo di rumah dinasnya Duren Tiga beberapa waktu lalu.

Menurut Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Tegung Santoso, tidak ada perang bintang di Polri, yang ada hanyalah perilaku menyimpang dan saling membuka keburukan masing-masing.

“Para bintang ini pengecut semua, jika mereka bersih tentunya akan membuka dan bukan membuat menjadi status quo,” terang Sugeng.

Sugeng menjelaskan jika mereka semua saling mengetahui kejelekan dan kesalahan masing-masing serta sepakat untuk saling menjaga sehingga terjadilah status quo tersebut.

Apa yang terjadi di Polri tidak lepas dari terjeratnya Sambo atas pembunuhan Brigadir J dan menurut IPW pada beberapa waktu lalu akan ada serangan balik dari Sambo.

Sugeng menambahkan bahwa saat ini merupakan waktu yang tepat untuk melakukan pembenahan yang serius di Polri, salah satunya dengan segera membentuk tim khusus (Timsus).

Timsus ini bisa saja merupakan tim gabungan dari internal dan eksternal Polri dan yang paling penting adanya ketegasan pemerintahan dalam kasus ini.

Jika ingin konsisten membersihkan Polri hingga tambang ilegal harus di bongkar semua tentunya harus dengan keberanian pemerintah.

Karena kita bisa melihat bahwa yang bermain disini tidak hanya kepolisian, namun juga pihak lain.

“Dalam surat Divpropam jelas adanya Setmilpres (Sekretariat Militer Presiden) adanya TNI yang terlibat didalam lingkaran tambang batu bara ilegal tersebut, Presiden harus turun tangan jika tidak kita hanya melihat kebohongan-kebohongan,” tambah Sugeng.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar