Penantang Elon Musk di `Ring` Mobil Listrik, Ini Sosok Wang Chuanfu

Minggu, 27/11/2022 09:50 WIB

Jakarta, law-justice.co - Nyali Wang Chuanfu patut diacungi jempol. Sebab, bisnisnya head to head dengan yang dijalani Elon Musk, orang terkaya di dunia, yakni kendaraan listrik atau mobil listrik.

Chuanfu yang saat ini menjadi orang terkaya ke-11 di China atau ke-83 di dunia versi Forbes tercatat mengantongi kekayaan US$18,8 miliar setara Rp293 triliun.

Chuanfu menggemukkan pundi-pundi kekayaannya dari berjualan mobil listrik BYD. Jangan bayangkan Tesla yang canggih dan dijual selangit oleh Elon Musk.

Mobil listrik produksi BYD milik Chuanfu dibanderol murah meriah.

Ini berarti, siapa pun bisa berkendara ramah lingkungan. Siapa pun berarti pangsa pasar yang lebih besar tentunya.

Bagaimana perjalanan Chuanfu merintis bisnis hingga menjadi crazy rich China?

Pria kelahiran Wuwei, Anhui, 8 April 1966 silam, tersebut punya latar belakang berbeda dengan Elon Musk.

Jika Musk lahir dari keluarga kaya, tidak demikian halnya dengan Chuanfu.

Dia adalah anak keluarga petani miskin. Saat duduk di bangku SMU, Chuanfu sudah menjadi yatim piatu. Dia diasuh oleh kakak laki-laki dan perempuannya.

Usai SMU, dia menempuh pendidikan kimia di Central South University dan melanjutkan studinya untuk mendapatkan gelar master pada 1990 dari Beijing Non-Ferrous Research Institute.

Dari sana, dia menghabiskan beberapa tahun sebagai peneliti pemerintah. Barulah pada 1995, ia mulai menapak ke sektor swasta dan mulai mendirikan perusahaannya sendiri, BYD.

Pada 2003 silam, BYD yang merupakan kependekan dari membangun impian Anda, awalnya memproduksi baterai ponsel terbesar di dunia.

Lalu, pada 2008, miliarder AS Warren Buffett melalui Berkshire Hathaway membeli lebih dari 10 persen saham BYD.

Chuanfu yang dikenal dengan ide-ide inovatif dan briliannya saat itu sudah mulai mengepakkan sayap bisnis ke sektor otomotif, khususnya mobil listrik.

Otak encer dan kerja kerasnya berbuah manis. Paruh pertama tahun ini, BYD sudah berhasil menjual 641 ribu unit kendaraan listrik, meski perusahaan hanya mendapat sedikit pengakuan di luar China.

Sementara CNBC melaporkan tahun lalu BYD berhasil menjual 130 ribu unit mobil listrik.

Kesuksesan BYD bukan sekejap mata. Menurut Fortune, BYD mampu membangun baterai tahan lama dan kendaraan listrik yang lebih murah daripada pabrikan Amerika dan Jepang.

"Orang ini (Chuanfu) adalah kombinasi dari Thomas Edison dalam memecahkan masalah teknis dan seperti Jack Welch dalam menyelesaikan apa yang perlu dia lakukan. Saya belum pernah melihat orang seperti ini," tutur Munger tentang Chuanfu seperti melansir cnnindonesia.com.

Di daftar panjang orang terkaya dunia versi Forbes, sebetulnya, Wang Chuanfu bukan lah nama baru. Dia masuk deretan miliarder sejak 2009. Persis setahun usai Buffett mengakuisisi 10 persen saham BYD seharga US$232 juta.

Bahkan, saat pandemi covid-19 merebak pun, kekayaannya tak susut. Pundi-pundinya justru kian tebal berkat inovasinya memproduksi masker. Forbes melaporkan saham BYD melonjak 90 persen di tengah kasus covid-19 dan perusahaan meraup US$7 miliar.

Tahun lalu, Chuanfu didapuk sebagai orang terkaya ke-14 di China dengan kekayaan pribadi diperkirakan sebesar US$25 miliar.

Namanya pun mulai dikenal di luar China. BYD digadang-gadang bersaing dengan Tesla milik Musk untuk menjadi produsen mobil listrik terbesar di dunia.

Apalagi, Chuanfu boleh dibilang memiliki model bisnis yang unik dengan tidak mengambil suku cadang dari produsen atau merek tertentu. Dia justru memproduksi chip, baterai, termasuk suku cadang untuk mobil listrik produksinya sendiri.

Musk pun sempat menaruh perhatian, sembari mengecilkan mobil listrik BYD tentunya.

"Apakah kamu pernah melihat mobil (listrik) mereka? Saya tidak berpikir mereka membuat produk (mobil listrik) yang bagus," tutur pendiri Tesla dan SpaceX tersebut.

Padahal, penjualan mobil listrik BYD sudah melampaui penjualan kendaraan listrik produksi Tesla. BYD berhasil menjual lebih dari 641 ribu unit mobil listrik pada semester I 2022. Sedangkan, Musk dengan Tesla-nya hanya mampu menjual 564.740 unit.

Saat diwawancarai CNBC, Chuanfu mengaku menciptakan mobil listrik karena masalah lingkungan.

"Kami perlu mengembangkan mobil listrik. Karena masa depan mobil listrik di China sangat cerah," imbuh dia.

BYD yang berbasis di Shenzen memproduksi van listrik dalam usaha patungannya dengan Mercedes-Benz. Van listrik ini dijual mulai dari US$50 ribu.

Tetapi, fokus utama BYD adalah menjual mobil penumpang, bus, sepeda listrik, truk, forklift, dan baterai isi ulang.

 

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar