Ditengah Protes Non-Pemerintah, Komunitas Yahudi Justru Dukung Rezim

Jum'at, 25/11/2022 17:00 WIB
Demo Mahasiswa di Iran (AP)

Demo Mahasiswa di Iran (AP)

Iran, law-justice.co - Komunitas kecil Yahudi di Teheran pada Kamis, 24 November 2022, mengutuk protes antirezim yang sedang berlangsung di Iran. Dalam sebuah surat, Komite Yahudi Pusat Teheran menyatakan pihaknya mendukung rezim Iran di tengah tindakan keras yang mematikan terhadap pengunjuk rasa.


"Ini adalah kecaman atas kerusuhan baru-baru ini di negara yang menyebabkan kematian dan cedera beberapa orang di negara kita, serta banyak kerugian keuangan negara," kata surat itu seperti dikutip The Times of Israel.

“Masyarakat menyatakan selalu mematuhi posisi pemimpin tertinggi.”

Tokoh-tokoh terkemuka di komunitas Yahudi Iran sesekali mengeluarkan pernyataan anti-Israel yang sesuai dengan agenda rezim. Iran secara terbuka bersumpah untuk menghancurkan Israel dan secara finansial mendukung kelompok teroris, seperti Hizbullah dan Hamas, yang juga berkomitmen untuk tujuan ini.

Sejak kematian Mahsa Amini, 22 tahun, saat berada dalam tahanan polisi moral di Teheran pada 16 September lalu, protes menyebar ke seluruh negeri. Pihak berwenang telah menanggapi dengan tindakan keras yang menurut kelompok Hak Asasi Manusia Iran yang berbasis di Norwegia telah menyebabkan sekitar 400 orang tewas, setengah lusin dijatuhi hukuman mati, dan lebih dari 15 ribu ditangkap.

“Masyarakat menyatakan bahwa musuh sistem menciptakan kerawanan dengan menyasar persatuan umat. Dalam beberapa hari terakhir, peristiwa dan insiden yang tidak menguntungkan telah terjadi di negara kita tercinta, yang telah melukai hati orang-orang yang setia kepada Iran dan sistem Islam yang suci,” kata surat itu.

“Masyarakat meminta seluruh warga negara tercinta untuk menghindari polarisasi negara dan berdiskusi. Kami berharap dalam waktu dekat kita akan melihat persatuan, perdamaian, keamanan, dan kebahagiaan di negara kita tercinta ini.”

Pada September lalu, selama minggu-minggu pertama protes, Komite mengeluarkan surat peringatan kepada anggotanya untuk menghindari sinagog selama kekerasan.

Sebelum Revolusi Islam 1979, ada sekitar 100 ribu orang Yahudi di Iran. Menurut sensus Iran pada 2016, jumlahnya menyusut hingga di bawah 10 ribu.

Komunitas Yahudi di Iran sebelumnya telah mengambil tindakan pencegahan lain untuk melindungi anggotanya. Kepala rabbi negara itu mengatakan tahun lalu bahwa dia mengutuk pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani oleh Amerika Serikat pada 2020 di tengah kekhawatiran orang Yahudi dapat diserang secara fisik oleh beberapa tetangga muslim.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar