Data Peduli Lindungi & MyPertamina Bocor, Pemerintah Dinilai Cuma Diam
Aplikasi My Pertamina (Tribun)
Jakarta, law-justice.co - Beredar di media sosial cuitan seorang warganet yang mengungkapkan bahwa sejumlah 44 juta data MyPertamina hingga 3,2 miliar data Peduli Lindungi mengalami kebocoran. Data tersebut dibobol oleh hacker Bjorka.
Kejadian tersebut telah berlangsung beberapa minggu yang lalu. Namun, pemerintah dinilai hanya diam dan tidak melakukan tindakan untuk mengusut kebobolan data tersebut.
Hal ini diungkapkan oleh akun Twitter @secgron pada Kamis (24/11/2022).
"Kebocoran 44 juta data MyPertamina udah berlangsung 2 minggu, 3,2 miliar data Peduli Lindungi udah lebih dari 1 minggu," tulisnya.
"Tapi sampai saat ini tidak ada pernyataan tertulis sama sekali, padahal peraturan mengharuskan itu," lanjutnya.
Dalam cuitannya, warganet ini lantas menyentil bahwa pemerintah dan BUMN kompak menjadi bandit atas kejadian pembobolan data ini.
Cuitan ini sontak saja viral. Hingga kini, cuitan ini telah mendapatkan sejumlah 1,2 ribu suka dan 691 kali retweet dari warganet lainnya.
Dalam komentarnya, warganet tampak merasa geram dengan sikap pemerintah yang hanya diam ketika terjadi kebobolan data.
"Padahal UU-nya baru disahkan juga," ujar warganet.
"Haha ya dari kementeriannya pun nggak ada yang peduli. Serahkan semua ke pemenang tender aja," imbuh warganet lain.
"Pemerintah sadar nggak sih data pribai bisa bat bobok rekening. Haduh sampai kapan Ya Allah," terang warganet lain.
"Udah dianggap hal biasa," tambah warganetn lain.
"Disahkan setelah tertunda-tunda karena pemerintah dan DPR nggak paham urgensinya," komentar warganet lainnya lagi.
Komentar