Raksasa-raksasa Teknologi PHK Besar-besaran Pekan ini, Ini Daftarnya

Kamis, 17/11/2022 20:00 WIB
Perusahaan Microsoft (Katadata)

Perusahaan Microsoft (Katadata)

Jakarta, law-justice.co - Raksasa teknologi Twitter, Microsoft hingga Snapchat sudah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Kini giliran Disney, Amazon, Coinbase, dan induk Facebook, Meta yang dikabarkan segera memecat ribuan karyawan minggu ini.

Amazon dikabarkan bakal memecat sekitar 10.000 karyawan mulai minggu ini. Jika benar, maka ini akan menjadi yang terbesar dalam sejarah perusahaan.

Senior Vice President of Device and Services Amazon Dave Limp mengakui bahwa perusahaan berencana melakukan PHK. Hal ini karena ketidakpastian ekonomi makro global.

Namun ia tidak memerinci jumlahnya.

Ia mengatakan bahwa Amazon akan memberi dukungan kepada karyawan yang di-PHK, termasuk membantu mereka mendapat pekerjaan baru.

“Jika pegawai tidak dapat menemukan peran baru di dalam perusahaan, kami akan mendukung transisi dengan paket yang mencakup pembayaran perpisahan, tunjangan, dan dukungan penempatan kerja eksternal,” kata Dave dalam blog resmi perusahaan, Rabu (16/11).

Kemudian induk Instagram, Meta dikabarkan akan melakukan PHK terhadap 11 ribu pekerja. CEO Meta Mark Zuckerberg sudah mengungkapkan rencana ini dalam pertemuan yang melibatkan ratusan eksekutif.

Jika benar 11 ribu karyawan, maka jumlahnya 13% dari total 87.314 per September.

Sumber The Wall Street Journal mengatakan, Head of Human Resources Meta Lori Goler menyebutkan bahwa karyawan yang di-PHK akan mendapat pesangon empat bulan gaji.

Mark mengatakan bahwa dia bertanggung jawab atas kesalahan langkah perusahaan dan optimisme yang berlebihan tentang pertumbuhan yang menyebabkan kelebihan staf.

Meta memang menambah sekitar 60% jumlah karyawan selama pandemi corona. Namun, bisnis merugi akibat bersaing ketat dengan TikTok, perlambatan belanja iklan online, dan tantangan dari perubahan iOS Apple.

Divisi Reality Labs di lini metaverse juga membuat perusahaan kehilangan US$ 9,4 miliar tahun ini.


Disney juga dikabarkan berencana menghentikan perekrutan dan melakukan PHK. Ini diketahui dari memo internal yang dikirim ke eksekutif.

Chief Executive Officer (CEO) Disney Bob Chapek menyampaikan kepada pimpinan divisi bahwa perusahaan akan membatasi penambahan jumlah karyawan. Disney memiliki sekitar 190.000 karyawan saat ini.

Begitu juga dengan Coinbase yang mengumumkan akan memangkas 18% karyawan full time. Ini artinya sekitar 1.100 orang.

Perusahaan memberikan minimal 14 minggu pesangon ditambah dua minggu untuk setiap tahun kerja di luar satu tahun, kepada karyawan yang di-PHK. Pegawai yang di PHK juga diberikan empat bulan asuransi kesehatan COBRA di AS dan empat bulan dukungan kesehatan mental secara global.


Raksasa teknologi Cina, Tencent Holdings juga dilaporkan memulai babak baru PHK. Pemangkasan karyawan kabarnya dilakukan di lini bisnis video streaming, gim, dan komputasi awan (cloud).


Sumber melaporkan, PHK memengaruhi tiga dari enam divisi bisnis Tencent, termasuk lini game PUBG. “Beberapa staf di departemen hiburan interaktif (IEG) yang berfokus pada gim, diberitahu minggu lalu bahwa mereka diberhentikan,” ujar sumber dikutip dari Reuters, Selasa (15/11).

Sedangkan daftar raksasa teknologi yang sudah melakukan PHK di antaranya:

1. Twitter: 3.700 karyawan

Twitter memberhentikan 3.700 pekerja dua pekan lalu (4/11). Pemilik baru Twitter, Elon Musk mengatakan, keputusan ini diambil sebagai jalan terakhir karena perusahaan merugi.

"Sayangnya tidak ada pilihan ketika perusahaan merugi lebih dari US$4 juta/hari," tulis Musk dalam akun Twitter pribadi, dua minggu lalu (5/11).

Setiap orang yang keluar mendapatkan tiga bulan pesangon. "Sebanyak 50% lebih banyak dari yang diwajibkan secara hukum," kata Musk.


2. Microsoft: kurang dari 1.000 karyawan

Microsoft Corp melakukan PHK terhadap kurang dari 1.000 karyawan di beberapa divisi pada Oktober. Porsinya kurang dari 1% terhadap total pegawai.

"Seperti semua perusahaan, kami mengevaluasi prioritas bisnis secara teratur dan membuat penyesuaian struktural yang sesuai," kata juru bicara Microsoft, dikutip dari Reuters, Oktober (19/10).

Perusahaan mengatakan akan terus berinvestasi dalam bisnis dan mempekerjakan karyawan di area pertumbuhan utama pada tahun depan.


3. Snapchat: 1.280 karyawan

Perusahaan media sosial Snapchat memecat 20% karyawan pada Agustus. Jumlahnya 1.280 dari total 6.400 karyawan.

Snapchat juga menghentikan produk seperti Zenly, Voisey, Pixy. Selain itu, menutup divisi yang memproduksi pertunjukan pendek eksklusif dengan selebritas dan influencer.

CEO Snap Inc Evan Spiegel mengatakan akibat kondisi makroekonomi yang memaksa hal ini terjadi. Ia menyesali tindakan ini, tetapi diperlukan untuk memastikan kelangsungan bisnis.

“Sementara kami akan melanjutkan pekerjaan kami untuk mempercepat kembali pertumbuhan pendapatan,” kata Evan. “Kami harus memastikan kesuksesan jangka panjang SnapChat di lingkungan apa pun.”


4. Netflix: sekitar 450 karyawan

Netflix mengumumkan dua putaran PHK yakni 150 karyawan pada Mei dan 300 pegawai akhir Juni.

“Kami terus berinvestasi secara signifikan dalam bisnis. Kami melakukan penyesuaian ini sehingga tumbuh sejalan dengan pertumbuhan pendapatan yang lambat,” kata perusahaan dalam pernyataan kepada karyawan.

PHK pertama dilakukan setelah Netflix melaporkan kehilangan pelanggan pertama kali dalam satu dekade. Saham Netflix turun 58% tahun ini.

5. Shopify: sekitar 1.000 karyawan

Shopify melakukan PHK 1.000 karyawan pada Juni. Jumlahnya sekitar 10% dari total karyawan global.

Dalam pernyataan kepada karyawan, CEO Tobi Lutke mengatakan bahwa dirinya salah memprediksi soal berapa lama ledakan e-commerce yang didorong oleh pandemi corona akan bertahan.

Alhasil, perusahaan dilanda penurunan bisnis yang lebih besar. Shopify pun melakukan PHK.

Karyawan yang di-PHK akan menerima 16 minggu uang pesangon ditambah satu minggu untuk setiap tahun masa kerja di perusahaan.


6. Stripe: sekitar 1.100 karyawan

Raksasa pembayaran online, Stripe memberhentikan sekitar 14% karyawan atau sekitar 1.100 pada awal November.

Dalam memo kepada karyawan, CEO Patrick Collison menjelaskan bahwa PHK diperlukan di tengah meningkatnya inflasi, kekhawatiran resesi, suku bunga tinggi, guncangan energi, anggaran investasi lebih ketat, dan pendanaan yang lebih sedikit.

Perusahaan mengatakan akan memberi 14 minggu pesangon untuk semua karyawan yang di-PHK. Jumlahnya lebih besar untuk pegawai dengan masa kerja lebih lama.

Stripe juga akan membayar setara enam bulan dari premi perawatan kesehatan yang ada atau kelanjutan perawatan kesehatan.


7. Lyft: sekitar 700 karyawan

Lyft memberhentikan sekitar 700 karyawan atau 13% dari total pada awal November.

Dalam surat kepada karyawan, CEO Lyft Logan Green dan Presiden John Zimmer menjelaskan bahwa perusahaan khawatir akan potensi resesi tahun depan dan meningkatnya biaya asuransi rideshare.

Perusahaan ride-hailing itu menjanjikan gaji 10 minggu, perlindungan kesehatan hingga akhir April, percepatan vesting ekuitas pada 20 November, dan bantuan perekrutan kepada karyawan yang di PHK.

Karyawan yang bekerja lebih dari empat tahun akan mendapatkan tambahan gaji selama empat minggu.

8. Robinhood: 31% karyawan

Perusahaan pialang ritel Robinhood memberhentikan 9% karyawan pada April dan 23% karyawan pada Agustus.

CEO Robinhood Vlad Tenev menjelaskan, PHK dilakukan karena kemerosotan makroekonomi, inflasi tertinggi dalam 40 tahun, dan kehancuran pasar kripto.

Sedangkan Tesla memilih untuk memotong 10% dari gaji karyawan pada Juni. “Kami kelebihan staf di banyak area,” kata CEO Tesla Elon Musk.

Kebijakan itu tidak berlaku bagi karyawan yang membuat mobil, paket baterai, atau memasang tenaga surya.

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar