Donald Trump Kembali Ingin jadi Calon Presiden AS Pada 2024

Rabu, 16/11/2022 19:00 WIB
Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump (Foto: Istimewa)

Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump (Foto: Istimewa)

New York, Amerika Serikat, law-justice.co - Pebisnis dan mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump resmi mengumumkan dirinya akan maju kembali dalam pemilihan presiden Amerika pada tahun 2024.

Donald Trump kembali mencalonkan dirinya sebagai presiden Amerika Serikat karena dirinya masih belum melihat kejayaan Amerika Serikat di mata dunia.

Donald Trump kembali dengan slogannya pada Pilpres 2020 lalu yakni Make America Great Again.

Pencalonan ini dianggap sebagai salah satu strateginya untuk menahan adanya nama-nama baru yang bisa menjadi saingannya.

Seperti yang sudah diketahui, Trump kalah melawan Joe Biden, kini menghadapi beberapa investigasi kriminal, serta menemui kinerja buruk para kandidat yang didukung dalam pemilihan paruh waktu minggu lalu.

Trump mengumumkan upaya politiknya itu pada Selasa 15 November 22022 malam di perkebunan Mar-a-Lago di Florida.

Pengumuman dilangsungkan seminggu setelah Partai Republik gagal memenangkan kursi sebanyak yang mereka harapkan di Kongres.

Dalam pidato yang disiarkan langsung di televisi AS, Trump berbicara kepada ratusan pendukungnya di sebuah ballroom yang dihiasi dengan beberapa lampu gantung dan berjajar dengan puluhan bendera Amerika.

"Untuk membuat Amerika hebat lagi, malam ini saya mengumumkan pencalonan saya sebagai presiden Amerika Serikat," kata Trump kepada kerumunan pendukung lama yang bersorak.

"Saya maju karena saya percaya dunia belum melihat kejayaan yang sebenarnya dari bangsa ini," kata Trump.

"Kami akan kembali mengutamakan (kepentingan) Amerika," tambahnya. Sebelumnya pada hari itu, para pembantunya mengajukan dokumen ke Komisi Pemilihan Federal AS.

Proses ini dilakukan sebelum membentuk sebuah komite yang disebut "Donald J Trump untuk Presiden 2024".

Ada jalan panjang di depan sebelum calon presiden dari Partai Republik secara resmi dipilih pada musim panas 2024, dengan kontes tingkat negara bagian pertama lebih dari setahun lagi.

Analis percaya peluncuran awal Trump yang luar biasa mungkin ditujukan untuk menangkis penantang potensial untuk nominasi partai pada 2024.

Termasuk bintang yang sedang naik daun Gubernur Florida Ron DeSantis (44), dan mantan Wakil Presiden Trump, Mike Pence (63).

Tetapi Trump, yang dua kali dimakzulkan selama masa jabatan terakhirnya sebagai presiden, memasuki persaingan pada saat politik sedang rentan.

Dia berharap meluncurkan kampanyenya setelah kemenangan paruh waktu Partai Republik yang gemilang, didorong oleh kandidat yang dia angkat selama pemilihan pendahuluan tahun ini.

Sebaliknya, banyak dari kandidat tersebut kalah, memungkinkan Demokrat untuk mempertahankan dominasi di Senat.

Kekalahan tersebut telah mendorong beberapa tokoh Republik terkemuka untuk secara terbuka menyalahkan Trump.

Mereka menganggap Trump mempromosikan kandidat lemah yang menurut mereka menggagalkan harapan partai untuk mengambil kendali Kongres.

Usaha Trump mencalonkan diri muncul di tengah serangkaian investigasi kriminal yang meningkat, termasuk beberapa yang dapat mengarah pada dakwaan kriminal.

Termasuk penyelidikan terhadap lusinan dokumen dengan tanda rahasia yang disita oleh FBI dari Mar-a-Lago.

Penyelidikan negara bagian dan federal sedang berlangsung dalam upayanya untuk membatalkan hasil pemilihan presiden 2020.

Dengan pencalonan dirinya yang maju menjadi calon presiden Amerika Serikat, tentu saja hal ini akan kembali menyita perhatian dunia usai kekalahannya di Pilpres 2022 lalu saat bersaing melawan Joe Biden.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar