Netizen Beri Kritikan Menohok soal Gaya Kepemimpinan Heru Budi di DKI
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono (Tribun)
Jakarta, law-justice.co - Pegiat Media Sosial, Noval Assegaf memberikan pernyataan menohok soal gaya kepemimpinan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.
Hal itu dia sampaikan lewat akun media sosial twitter pribadinya dengan menyoroti pernyataan dari pengamat politik dan akademisi Universitas Al Azhar Ujang Komarudin yang menyebut kepemimpinan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono tidak jelas.
Dalam cuitannya, Noval Assegaf mengaku heran kalau Heru Budi yang sudah mendapat penilaian seperti itu.
Noval Assegaf menyebut bahwa padahal Heru Budi belum genap satu bulan dilantik sejak 17 Oktober 2022.
"Baru jadi pengganti saja udah begini," ungkap Noval Assegaf melalui akun Twitter pribadi miliknya, Selasa (8/11).
Sementara itu, Ujang Komarudin menilai kepemimpinan Heru Budi tidak jelas yakni belum lama menjabat, Heru Budi mencopot Dirut MRT Jakarta Mohamad Aprindy tanpa adanya penjelasan dan proses evaluasi.
Ujang Komarudin juga mengatakan kepemimpinan Heru Budi yang dinilai ugal-ugalan, tidak terkonsep, dan tidak jelas karena untuk mengubah birokrasi dan mengganti pimpinan suatu organisasi memiliki prosedur.
"Saya melihatnya, secara kepemimpinan ugal-ugalan. Secara obyektif, saya sebagai pengamat, sebagai akademisi melihatnya ugal-ugalan. Kenapa ugal-ugalan? Dirut MRT Jakarta, misalkan tanpa dievaluasi terlebih dahulu, tanpa dilihat kesalahannya dulu, belum lama Heru dilantik, lalu dicopot," ungkap Ujang Komarudin.
"Birokrasi juga dirotasi. Ini menandakan bahwa kepemimpinannya ugal-ugalan, tidak terkonsep, tidak jelas. Semestinya, birokrasi, BUMD, itu kan dicek dulu, dinilai dulu, dilihat dulu, dievaluasi dulu secara menyeluruh apa kekurangannya, apa kelebihannya, untung atau rugi" lanjutnya.
Selain itu, Ujang Komarudin juga menyoroti gaya komunikasi Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dengan media yang dinilai kurang bagus dan harus diperbaiki.
"Soal komunikasi dengan media masih kurang cukup, kurang bagus," ujar Ujang Komarudin.
Baru jadi pengganti saja udah begini. pic.twitter.com/GvSMjCjtsx
— Noval Assegaf (@NovalAssegaf) November 7, 2022
Komentar