Mark Zuckerberg Kirim Pesan Usai PHK 11.000 Karyawan: ini Sulit!

New York, Amerika Serikat, law-justice.co - Induk Facebook, Meta melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal. Sebanyak lebih dari 11 ribu atau 13% dari 87 ribu pegawai induk perusahaan Facebook itu akan dirumahkan.

Setelah mengumumkan PHK, CEO Mark Zuckerberg mengirimkan pesan video kepada karyawan yang terdampak. Dalam video yang diunggah CNBC Internasional, Zuckerberg mengatakan, ada perasaan dan berbagai emosi yang berbeda.

Sebagai seorang pendiri sekaligus CEO, ia menjadi orang yang bertanggung jawab penuh atas keputusan ini.

"Saya pendiri dan CEO, saya bertanggung jawab atas kesehatan perusahaan," kata dia dalam video tersebut, dikutip Kamis (10/22/2022).

"Atas arahan saya dan untuk memutuskan, kami akhirnya harus melakukan hal-hal seperti ini (PHK massal)," imbuhnya.

Ia mengaku panggilan tersebut menjadi yang tersulit yang pernah ia lakukan selama 18 tahun membangun dan menjalankan perusahaan.

Sebab, panggilan yang ia lakukan kepada karyawan itu berdampak besar pada kehidupan banyak orang.

"Kami kehilangan orang-orang yang telah mencurahkan hati dan jiwa ke tempat ini. Dan Anda masing-masing berbakat, Anda masing-masing telah memainkan peran dalam membuat meta menjadi sukses," tuturnya

"Tidak peduli tim mana yang mungkin pernah Anda tangani. Anda masing-masing berperan dalam berkontribusi pada produk yang digunakan miliaran orang untuk terhubung setiap hari,"

Wall Street Journal melaporkan, untuk keputusannya tersebut CEO Mark Zuckerberg beralasan dengan tujuan membuat perusahaan lebih ramping dan efisien.

"Hari ini saya membagikan beberapa perubahan tersulit yang kami buat dalam sejarah Meta," kata Zuckerberg dalam surat kepada karyawan dimuat CNBC International.

Selain itu pada 2023 mendatang Meta juga akan mempekerjakan lebih sedikit orang. Pembekuan perekrutan dilakukan hingga Q1-2023 dengan beberapa pengecualian.

Jumlah pegawai yang terkena kebijakan PHK Meta adalah yang paling besar di industri teknologi. Total pegawai yang terimbas mencapai 11.000 orang. Mereka diberhentikan dengan pesangon 16 pekan gaji, atau sekitar 4 bulan ditambah pesangon senilai 2 minggu gaji untuk setiap tahun masa kerja.