Geliat Massa Aksi 411, Desak Jokowi Mundur Menggema di Dekat Istana(2)

Jum'at, 04/11/2022 17:20 WIB
Geliat Massa Aksi 411, Desak Jokowi Mundur Menggema Didekat Istana Negara. (Akun Twitter @ras_gondrong).

Geliat Massa Aksi 411, Desak Jokowi Mundur Menggema Didekat Istana Negara. (Akun Twitter @ras_gondrong).

Jakarta, law-justice.co - Disisi lain, para menantu Habib Rizieq Shihab hadir dalam aksi 411 di silang Monumen Nasional (Monas), Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (4/11).

Salah seorang orator dari atas mobil komando pun memperkenalkan para menantu Habib Rizieq Shihab.

Perkenalan itu, dilakukan usai massa aksi melakukan shalat Ashar berjamaah.

"InsyaAllah dengan kehadiran mantu-mantunya maka roh dan semangat imam besar juga hadir dalam aksi kita betul? Maka ada istilah tak kenal maka tak sayang, saya sudah tahu antum sudah kenal, biar lebih kenal," kata sang orator.

Orator pun memperkenalkan satu persatu menantu Habib Rizieq. Mulai dari Habib Alwi bin Smith, kemudian Habib Muhammad Hanif bin Abdurrahman Al Attas, lanjut kepada Habib Irfan Alaydrus.

"Dan menantu baru masih bau-bau pengantin, saking cintanya sama umat sekarang datang bersama umat beliau menikahi putri kelima dari imam besar yakni Habib Muhammad bin Hadi Alhabsyi," tutur orator tersebut.

Sesudah memperkenalkan, orasi pun dilanjutkan oleh Habib Muhammad Hanif bin Abdurrahman Al Attas.

Menantu Habib Rizieq Sampaikan 3 Tuntutan Massa Aksi 411

Menantu Habib Rizieq Shihab, yakni Habib Hanif Abdurrahman Al-Attas, memimpin massa aksi 411 di Patung Kuda, Jakarta Pusat.

Dalam orasinya, Habib Hanif menyampaikan tiga tuntutan aksi demo tersebut.

Tuntutan di antaranya adalah meminta pemerintah menurunkan harga BBM, meminta supaya harga-harga kebutuhan diturunkan, dan meminta hukum agar ditegakkan dengan adil.

Habib Hanif mengaku tiga tuntutan itu merupakan permintaan rakyat.

"Tuntutan ini bukan kepentingan kyai atau tokoh-tokoh di sini, tapi kepentingan rakyat," kata Hanif di depan massa aksi 411, Jumat (4/11/2022).

Habib Hanif menyebut aksi kali ini tergabung dalam Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR).

Dia mengaku hadir dalam aksi tersebut sebagai bukti Bhinneka Tunggal Ika.

"Kumpulnya kita pada siang hari ini adalah menjawab Bhinneka Tunggal Ika. Kalau rakyat susah, agama apa pun akan susah," ucapnya.

Dia mengatakan kedatangannya dalam aksi 411 tersebut bukan untuk makar dan berontak. Menurutnya, massa aksi hanya meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mundur.

"Maka dengan hormat, sebagaimana Tap MPR, supaya presiden mengundurkan diri. Kami tidak akan diam kalau negeri ini diacak-acak," ujarnya.

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar