TGIPF Sebut Ada Keengganan Dokter Jelaskan Kematian Korban Kanjuruhan

Minggu, 30/10/2022 09:54 WIB
Tragedi insiden Kanjuruhan (Foto : CNN)

Tragedi insiden Kanjuruhan (Foto : CNN)

Jakarta, law-justice.co - Hingga saat ini, Tragedi Kemanusiaan Kanjuruhan yang menewaskan seratusan orang belum juga menemukan titik terang.

Bahkan para dokter di Malang disebut-sebut mendapat tekanan agar tidak membeberkan penyebab pasti kematian para korban.

Hal itu diungkap oleh Anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF), Laode M Syarif. Laode yang pernah menjabat sebagai salah satu pimpinan KPK itu mengatakan berbagai penyebab kematian sengaja tak dibeberkan.

Kata dia, para dokter tidak berani mengungkapnya.

"Betul, ada keengganan dari dokter-dokter yang di sana untuk memberikan keterangan kematian mengapa ini meninggal. Ada rusuk yang patah, tangan yang terkilir, ada mata yang benar-benar merah, itu mereka belum berani memberikan kesaksian itu," kata Laode di DPP Perindo, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (29/10).

Para dokter ini dibayangi dengan proses penyelidikan dan penyidikan yang ruwet. Salah satunya terkait pemanggilan sebagai saksi selama proses pemeriksaan.

Tak hanya itu, para dokter juga kedapatan mendapat tekanan jika mereka mengungkap penyebab kematian korban.

"Walaupun banyak yang menduga bahwa nanti dipanggil jadi saksi, disusah-susahin, pokoknya ada semacam pressure ke para dokter itu," ungkap dia.

Demi mendapat kepastian terkait penyebab kematian korban, pihaknya pun meminta keterangan kematian kepada salah satu pensiunan dokter. Pensiunan tersebut dipastikan mampu memberikan keterangan yang valid.

Di sisi lain, Laode juga mengaku cukup kesal dengan hal itu. Padahal dokter telah disumpah untuk memberikan keterangan yang sesuai dengan kejadian.

"Terus terang saya agak kesal, dokter itu ada sumpahnya lho. Seharusnya dia berani memberikan keterangan, seperti itu," jelas Laode.

Terkait pernyataan ini, belum ada pernyataan dari pihak lain. CNN Indonesia masih berupaya menghubungi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) terkait pernyataan Laode ini.

 

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar