Reza Hutabarat Selama Ini Diam-Pendam Semua Fakta Kasus Brigadir J (3)

Brigadir J yang diduga tewas disiksa
Jakarta, law-justice.co - Penampakan Brigadir J sebelum meninggal sempat tertangkap CCTV di sekitar rumah Ferdy Sambo.
Penampakan Brigadir J pada CCTV tersebut ditunjukkan jaksa penuntut umum (JPU) dalam persidangan.
Dalam CCTV Brigadir J terlihat masih hidup pada pukul 17.12.
Dengan begitu bukti CCTV tersebut bisa jadi bukti skenario Ferdy Sambo palsu.
Sebelumnya Ferdy Sambo disebut-sebut merekayasa pembunuhan Brigadir J dengan peristiwa tembak menembak.
Ia menyebut Brigadir J telah tewas saat Ferdy Sambo tiba di rumah dinas.
Ucapan Ferdy Sambo seperti terbantahkan dengan adanya CCTV tersebut yang terlihat pada 8 Juli 2022.
Foto yang ditampilkan juga diperkuat dengan kesaksian anggota Dittipidsiber Polri, Aditya Cahya yang juga menjadi saksi dalam perkara perintangan penyidikan.
“Rekaman itu dari jam 16.00-18.00 pada 8 Juli 2022. Jelas, mobil jelas terlihat, mulai dari Ibu PC (Putri Candrawathi) tiba, Pak Ferdy Sambo tiba, Ibu PC kembali, dan melihat masih ada Yosua (Brigadir J) di taman, masih hidup,” tutur Aditya.
Saksi Ipda Munafri
Saksi Ipda Munafri ungkapkan cerita sehari usai penembakan Brigadir J di komplek rumah Ferdy Sambo, di Duren Tiga.
Ipda Munafri beberkan suasana mencekam terkait suasana di sekitar lokasi rumah Ferdy Sambo.
Munafri memberikan kesaksian terkait suasana `mencekam` di sekitar lokasi TKP pembunuhan Brigadir di persidangan terdakwa Hendra Kurniawan dan Agus Nurpatria.
Persidangan tersebut berlokasi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Kamis 27 Oktober 2022.
"Awalnya kami datang itu kan ya mungkin dalam kebatinan saya jadi kami ke sana itu ada apa. Jadi kami ke sana itu dengan niat diperintah sama komandan saya datang,” ujar Munafri di PN Jaksel, Kamis 27 Oktober 2022.
Munafri ungkapkan dia dan rekannya, Thomser hanya diperintahkan untuk menunggu di luar.
“Berjalannya waktu, kami lama jenuh menunggu di luar. Kami mulai resah, ada apa sih di dalam kok banyak mobil keluar masuk. Orang pakaian dinas pakaian preman mobil Polres Jaksel. Saya lihat itu ada apa jadi sangat menegangkan itu saya lihat,” paparnya.
Munafri juga saat itu sempat mengira jika sedang ada teroris karena ramainya suasana dan tidak diperbolehkan untuk masuk.
“Saya merasa bertanya-tanya dalam hati ada apa ini sampai saya berdua sama Thomser. ‘Ada apa ya ser ya di sini? Mungkin ada teroris atau apa ya? Kita boleh masuk apa gimana ini kok di luar aja nih ditunggu.’ Jadi kami sadar mungkin ada peristiwa yang sangat menegangkan di dalam,” tandasnya.
Komentar