Fakta Baru Tragedi Kemanusiaan di Kanjuruhan Part III,

Kapolres Tak Didengar, Ada Pejabat di Stadion Suruh Pakai Gas Air Mata

Rabu, 05/10/2022 10:09 WIB
Suporter Arema FC, Aremania masuk kedalam area dalam stadion yang menyebabkan kerusuhan usai laga antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). Puluhan orang meninggal dalam tragedi ini. Arema FC kalah melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3. Foto: Tunggadewi

Suporter Arema FC, Aremania masuk kedalam area dalam stadion yang menyebabkan kerusuhan usai laga antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). Puluhan orang meninggal dalam tragedi ini. Arema FC kalah melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3. Foto: Tunggadewi

Jakarta, law-justice.co -  

H. Kode 1312 hiasi stadion

Puluhan coretan dinding dengan kode 1312 mulai menghiasi Stadion Kanjuruhan setelah tragedi yang menewaskan ratusan penonton itu.

Kode 1312 merupakan istilah lain dari all cops are bastards (ACAB). Akronim ini merupakan bagian dari ketidakpuasan sekelompok orang yang tidak puas dengan kinerja polisi. Suporter sepak bola salah satu penganut paham ini.

Dari pantauan CNNIndonesia.com di Malang, kode 1312 dan akronim ACAB mulai banyak terlihat pada Selasa (4/10). Tulisan tersebut umumnya digunakan sebagai penanda coretan dinding dengan nada protes.

I. Banyak korban iritasi mata

Sejumlah korban luka Tragedi Kanjuruhan, Malang, yang sedang dirawat di RSUD dr Saiful Anwar disebut mengalami iritasi mata.

Hal itu diungkap oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Zainudin Amali saat menjenguk pasien di rumah sakit tersebut.

Pada Sabtu (1/10), terjadi kericuhan usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3, di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.

Kekalahan itu menyebabkan sejumlah suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan.

Kerusuhan tersebut semakin membesar dengan sejumlah flare dilemparkan termasuk benda-benda lainnya.

Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut dan pada akhirnya menggunakan gas air mata.

Sementara itu jurnalis tvone, Hentty Kartika, mendapat video eksklusif berisikan rekaman video yang berisikan kegiatan Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat memberikan tiga instruksi penting kepada jajarannya dalam pengamanan laga Arema FC vs Persebaya yang digelar di stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022).

Tiga instruksi dari AKBP Ferli Hidayat itu disampaikan pukul 15.00 WIB, atau lima jam sebelum laga Arema vs Persebaya digelar.

"Saya tekankan, yang pertama, tolong tidak ada satupun anggota yang membawa senjata api, jadi kalau masih ada, baik bintara senior maupun perwira tolong segera diamankan dulu," kata AKBP Ferli Hidayat, dalam rekaman video itu.

Kemudian, AKBP Ferli Hidayat juga meminta anggotanya yang melakukan pengamanan di stadion Kanjuruhan untuk tidak melakukan kekerasan yang eksesif, atau diluar dari kebiasaan.

"Kedua, tolong tidak ada yang melakukan kekerasan yang sifatnya eksesif. Seperti apapun nanti dinamikanya, tolong jangan sampai kita melakukan kekerasan yang eksesif. Sesuaikan saja ancaman yang kita hadapi dengan penggunaan kekuatan yang kita miliki," kata dia.

AKBP Ferli Hidayat juga meminta agar jajaran perwira senior yang bertugas dalam pengamanan di stadion Kanjuruhan melakukan pengawasan dan pengendalian kepada anggotanya yang bertugas.

"Ketiga, saya mohon bantuan rekan rekan perwira. Lakukan pengawasan dan pengendalian penuh terhadap rekan-rekan anggotanya," kata AKBP Ferli Hidayat.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar