Bulog Tuding Pihak Swasta Rusak Harga Beras di Lapangan

Senin, 03/10/2022 13:27 WIB
Dirut Bulog Budi Waseso (Bisnis.com)

Dirut Bulog Budi Waseso (Bisnis.com)

Jakarta, law-justice.co - Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso menyatakan bahwa perusahaan swasta menjadi penyebab masalah harga beras di lapangan, karena menentukan harga sesuai kehendaknya.

Dia menuturkan pihaknya sulit bersaing dengan swasta karena terikat dengan harga yang dipatok pemerintah.

"Mereka yang merusak harga di lapangan. Petaninya tidak mendapat harga yang sesuai. Saya tahu persis," ujar Budi di di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Senin (3/10).

Sebab itu, dia meminta satgas pangan untuk turun tangan dalam mengendalikan harga beras perusahaan swasta.

"Satgas pangan yang harus bergerak, jangan diberikan kesempatan untuk mereka bermain seperti itu. Ini sangat merugikan petani dan ketahanan pangan kita," ujarnya.

Kepala Badan Pangan Nasional (BPN) Arief Prasetyo mengatakan harga pembelian beras oleh Bulog naik dari Rp8.300 ke Rp8.800 per kilogram.

Sementara stok Bulog saat ini mencapai 880 ribu ton dan akan ditingkatkan ke 1,2 juta ton.

Dia mengakui jika kenaikan harga beras tidak dapat dihindari saat ini. Kondisi ini disebabkan naiknya harga pupuk, biaya tanam, serta biaya distribusi.

"Memang ada distribusi yang BBM naik, tetapi seharusnya tidak terlalu tinggi kenaikannya," ujarnya.

Sementara itu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) memastikan stok dan harga beras akan stabil hingga akhir tahun ini.

Zulhas mengatakan produksi hingga akhir tahun memang tidak bisa diubah saat ini. Sebab, proses tanam hingga panen membutuhkan waktu lama.

"Kalau produksi kan sampai akhir tahun enggak bisa diubah lagi. Enggak mungkin menanam hari ini, besok tumbuh," ujarnya di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur.

Namun, pemerintah akan melakukan operasi pasar demi menjaga stabilitas ketersediaan dan harga beras.

"Operasi pasar betul-betul bisa serempak di seluruh tanah air terutama di daerah yang naiknya signifikan. Kita akan memastikan stoknya ada, harganya terjangkau," ujarnya.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar