Robot Humanoid Karya Elon Musk, Bantu Pekerjaan Manusia

Sabtu, 01/10/2022 17:59 WIB
Pendiri perusahaan otomotf Tesla, Elon Musk (instagram/@elonrmuskk)

Pendiri perusahaan otomotf Tesla, Elon Musk (instagram/@elonrmuskk)

law-justice.co - Elon Musk tengah mengembangkan rencana ambisius untuk menyebarkan ribuan robot humanoid (menyerupai manusia), yang dikenal sebagai Tesla Bot atau Optimus.

Di ajang Tesla AI Day 2022 di Palo Alto, California, Jumat (30/9). Telsa memamerkan
Optimus yang diperkirakan dibanderol dengan harga kurang dari US$20 ribu dolar atau setara Rp306 juta.

"Masih banyak pekerjaan untuk menyempurnakan Optimus dan membuktikannya," kata Musk dilansir dari Reuters, Sabtu (1/10).

Saat ini Optimus dinilai belum mampu memecahkan masalah sendiri dan membutuhkan pengembangan lebih lanjut untuk "otak"-nya

Namun demikian, Musk yakin Optimus bakal menjadi robot pintar yang bakal diproduksi Tesla dalam jumlah besar-besaran.

Pada saat memamerkan robot Optimus, Tesla telah mampu meminta Optimus untuk bisa melakukan tugas-tugas sederhana seperti menyiram tanaman, membawa boks barang, hingga mengangkat potongan logam di stasiun produksi Pabrik Tesla di California.

Perwakilan Musk dan Tesla mengakui bahwa ada banyak tantangan agar robot bisa diproduksi secara massal dan berbiaya rendah. Tujuan pembuatan Optimus diharapkan mampu menggantikan peran manusia di tempat kerja.

Perusahaan otomotif lain termasuk Toyota Motor (7203.T) dan Honda Motor (7267.T) juga telah mengembangkan prototipe robot humanoid yang mampu melakukan hal-hal rumit.

Namun saat ini tercatat hanya Tesla yang mendorong agar robot bisa dipasarkan secara massal yang juga dapat digunakan dalam pekerjaan pabrik.

Rancangan robot ini nantinya akan terdiri dari paket baterai 2,3 kWh yang dibawa di batang tubuhnya, sistem chip, dan aktuator untuk menggerakkan anggota tubuhnya. Robot ini dirancang untuk memiliki berat 73 kg.

"Itu tidak cukup siap untuk berjalan. Tapi saya pikir itu akan berjalan dalam beberapa minggu nanti," ujar Musk.

Musk yang sebelumnya juga bicara tentang risiko kecerdasan buatan, mengatakan bahwa peluncuran massal robot memiliki potensi untuk `mengubah peradaban` dan menciptakan `masa depan yang berlimpah, masa depan tanpa kemiskinan`.

-Hafidz-

(Tim Liputan News\Yudi Rachman)

Share:




Berita Terkait

Komentar