Korut Lagi-lagi Tes Rudal Balistik, Tembak ke Laut Jepang

Sabtu, 01/10/2022 15:00 WIB
Sebuah rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam ditampilkan di Lapangan Kim Il Sung selama parade militer di Pyongyang, Korea Utara, pada 2017 (Foto: Al Jazeera)

Sebuah rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam ditampilkan di Lapangan Kim Il Sung selama parade militer di Pyongyang, Korea Utara, pada 2017 (Foto: Al Jazeera)

Pyongyang, law-justice.co - Korea Utara (Korut) diketahui telah menembakkan dua rudal balistik jarak pendek dari Pyongyang menuju pantai timur negara itu. Menurut pejabat Korea Selatan dan Jepang, hal itu menandai peluncuran uji coba rudal keempat yang dilakukan Pyongyang dalam seminggu.

“Apa yang tampak seperti rudal balistik diluncurkan dari Korea Utara,” kata penjaga pantai Jepang, Sabtu (1/10/2022) pagi, seperti yang dikutip Law Justice dari Al Jazeera.

Selang 15 menit kemudian, penjaga pantai itu mengatakan rudal balistik lain diluncurkan.

Sedangkan televisi nasional Jepang NHK mengatakan, beberapa rudal ditembakkan dari Korut pada Sabtu pagi dan diyakini telah mendarat di Laut Jepang, meskipun di luar zona ekonomi eksklusif Jepang.

Kantor Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan, peluncuran rudal terbaru itu sedang dianalisis dan instruksi akan dikeluarkan untuk keselamatan orang, pesawat, dan kapal.

Peluncuran rudal balistik Korea Utara juga dilakukan setelah angkatan laut Korea Selatan, Amerika Serikat (AS), dan Jepang menggelar latihan militer pada Jumat (30/9/2022) untuk pertama kalinya dalam lima tahun.

Wakil Menteri Pertahanan Jepang Toshiro Ino mengatakan, penembakan rudal berulang kali oleh Korea Utara adalah `provokasi yang terus meningkat`.

“Tindakan Korea Utara mengancam perdamaian dan keamanan, tidak hanya untuk Jepang, tetapi juga kawasan dan komunitas internasional, dan sama sekali tidak diizinkan,” kata Ino. Ia juga menyebut empat peluncuran dalam satu minggu itu `belum pernah terjadi sebelumnya`.

Sementara pejabat Jepang melaporkan, rudal itu menempuh jarak sejauh 400 kilometer pada ketinggian maksimum 50 kilometer. Rudal-rudal itu mungkin berada di lintasan yang `tidak teratur` sehingga melacaknya menjadi lebih sulit.

Korea Utara tercatat telah melakukan sejumlah rekor tes senjata pada tahun ini. Analis melihat peningkatan kecepatan pengujian sebagai upaya untuk membangun kapasitas senjata balistiknya, serta untuk mengambil keuntungan dari dunia yang terganggu oleh konflik Ukraina dan krisis lainnya.

Uji coba nuklir dan peluncuran rudal balistik Korea Utara sebenarnya telah lama dilarang oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

“Terlepas dari kelemahan internal Korea Utara dan isolasi internasional, Korea Utara dengan cepat memodernisasi senjata dan mengambil keuntungan dari dunia yang terbagi oleh persaingan AS-China dan aneksasi Rusia atas lebih banyak wilayah Ukraina,” kata profesor di Universitas Ewha Seoul Korea Selatan Leif-Eric Easley.

(Amelia Rahima Sari\Yudi Rachman)

Share:




Berita Terkait

Komentar