Airlangga dan Pejabat Lain Diduga Sasaran Peretasan Mata-mata Israel?

Sabtu, 01/10/2022 12:40 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (JPNN)

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (JPNN)

Jakarta, law-justice.co - Sebanyak 9 pejabat Indonesia dimata-matai Israel. Satu diantaranya Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

Belum diketahui pasti apa motif mata-mata Israel melakukan pengintaian kepada Airlangga Hartarto yang juga ketua umum Partai Golkar.

Israel dilaporkan mengintai para pejabat senior tersebut melalui perangkat lunak mata-mata.


Dikutip dari The Strait Times, Sabtu (1/10/2022), berdasarkan sumber ada sembilan orang yang dekat dengan masalah ini.


Perangkat lunak itu diciptakan oleh sebuah firma pengintaian Israel untuk memata-matai kesembilan pejabat Indonesia itu.

Target pengintaian itu termasuk di antaranya Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga Ketua Umum Partai Golkar.

Selain itu juga ada dua pejabat militer, dua diplomat regional, serta penasihat untuk Kementerian Pertahanan dan Kementerian Luar Negeri.

Enam pejabat dan penasihat yang menjadi target mengatakan mereka menerima pesan elektronik dari Apple pada November 2021.

Pesan itu mengatakan bahwa Apple percaya para pejabat tersebut menjadi target penyerangan yang disponsori sebuah negara.

Apple tak mengungkapkan identitas atau jumlah pengguna yang ditargetkan.

Apple dan sejumlah peneliti keamanan mengungkapkan para penerima yang menjadi target menggunakan ForcedEntry, perangkat lunak canggih yang biasa digunakan oleh NSO Group, perusahaan pengintaian siber Israel, untuk membantu badan mata-mata asing mengendalikan iPhone dari jarak jauh dan tak terlihat.


Penggunaan ForcedEentry yang mengeksploitasi kelemahan pada iPhone melalui Teknik peretasan baru yang tak memerlukan interaksi pengguna, dipublikasikan oleh pengawas keamanan siber, Citizen Lab pada September 2021.

Sebuah perusahaan siber Israel, QuaDream, juga telah mengembangkan perangkat peretasan yang nyaris identik.
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dikonfirmasi terkait insiden itu, namun Kepala BSSN Hinsa Siburian belum memberi respons.

Hingga saat ini masih belum diketahui siapa yang membuat atau menggunakan perangkat lunak mata-mata itu menargetkan pejabat Indonesia.


Selain itu juga tak diketahui apakah usaha peretasa tersebut berhasil, dan jika iya apa yang para peretas itu dapatkan sebagai hasilnya.

Pidato PM Israel di PBB Singgung Indonesia

Perdana Menteri (PM) Israel Yair Lapid berpidato di hadapan sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, pada Kamis (22/9/2022) pekan lalu.

Dalam pidato yang dianggap menggugah itu, Uair Lapid mengutarakan keinginan negaranya untuk menormalisasikan hubungan diplomatik dengan negara-negara mayoritas berpenduduk muslim di dunia termasuk Indonesia.

“Kami menyerukan kepada setiap negara Muslim, dari Arab Saudi sampai Indonesia, untuk mengakui hal itu dan datang berbicara dengan kami. Tangan kami terulur untuk perdamaian,” kata Yair Lapid dikutip dari The Times of Israel.


Dia mengatakan bahwa selama ini hubungan antara Indonesia dengan Israel terhalang oleh prinsip Indonesia yang membela rakyat Palestina.

Meskipun dia mengakui bahwa selama ini Israel adalah korban dari berita palsu sebab banyak informasi yang tersebar selalu menyudutkan Israel.

“Israel mencari perdamaian dengan tetangga-tetangga kami. Semua tetangga kami. Kami tidak akan pergi ke mana-mana. Timur Tengah adalah rumah kami. Kami di sini untuk tinggal. Selamanya,” ujar Lapid.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar