Uskup Belo Kena Dugaan Pelecehan Seksual, ini Respons Vatikan

Kamis, 29/09/2022 17:40 WIB
Vatikan (Reuters).

Vatikan (Reuters).

Roma, Italia, law-justice.co - Vatikan merespons laporan majalah Belanda mengenai pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh Carlos Felipe Ximenes Belo atau Uskup Belo dari Timor Leste.


Ketika ditanya tentang laporan tersebut, Juru Bicara Vatikan Matteo Bruni, seperti dikutip Kyodo News, Kamis (29/9/2022), mengatakan bahwa dia mengetahui laporan itu dan akan "memeriksa informasinya."


Majalah mingguan Belanda De Groene Amsterdammer menerbitkan laporan investigasi yang mengungkap dugaan pelecehan seksual Belo terhadap beberapa anak laki-laki di kediamannya di Dili dan tempat-tempat lain pada periode 1980-an dan 1990-an. Liputan investigasi itu dimulai pada 2002.

Majalah itu mengutip beberapa korban laki-laki yang mengatakan bahwa pastor yang kini berusia 74 tahun itu, memberi anak-anak lelaki itu uang setelah melecehkan mereka. Adapun para korban tersebut hidup dalam kemiskinan ekstrem.

"Kami takut membicarakannya. Kami takut menyampaikan informasi itu," kata seorang korban kepada majalah tersebut,.

Berdasarkan investigasi De Groene, jumlah korban diduga lebih banyak lagi. De Groene berbicara dengan 20 orang yang mengetahui kasus ini seperti pejabat tinggi, pejabat pemerintah, politisi, pekerja LSM, orang-orang dari gereja dan profesional.

Lebih dari separuh dari mereka secara pribadi mengenal seorang korban, sementara yang lain tahu tentang kasus tersebut dan sebagian besar membahasnya di tempat kerja. De Groene juga berbicara dengan korban lain yang tidak mau menceritakan kisah mereka di media.

Sejauh ini belum ada tanggapan dari Uskup Belo. Uskup Belo sempat mengangkat telepon De Groene, tetapi kemudian segera menutupnya. Tempo sudah meminta keterangan kepada Kantor Kedutaan Besar Timor Leste di Jakarta mengenai masalah ini, namun belum ada tanggapan.

Uskup Carlos Filipe Ximenes Belo bukan hanya pemimpin kuat gereja Katolik Roma Timor Leste, tetapi juga pahlawan nasional dan mercusuar harapan bagi rakyatnya. Pada 1996, Belo menerima Hadiah Nobel Perdamaian, bersama dengan aktivis dan diplomat José Ramos-Horta, presiden Timor Leste saat ini.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar