Cara Puan Menang Pemilu, Andi Arief: Tangkap Semua Ketum Parpol

Senin, 26/09/2022 20:00 WIB
Politisi Partai Demokrat, Andi Arief (Net)

Politisi Partai Demokrat, Andi Arief (Net)

Jakarta, law-justice.co - Beredar di media sosial, potongan video berdurasi 1 menit 51 detik yang memuat pernyataan Ketua Bappilu DPP Partai Demokrat, Andi Arief yang berbicara soal dinamika perpolitikan jelang Pilpres 2024.

Dalam video tersebut, terlihat Andi Arief sedang duduk berbicara dengan mengenakan pakaian biru muda diwawancarai seseorang. Video tersebut berlabel kalimat “Jiwa Demokrat”.

Dalam video itu, Andi awalnya berbicara soal adanya dugaan penggunaan penegak hukum untuk urusan politik. Namun, Andi tak mendetail soal pemanfaatan penegak hukum tersebut kapan dilakukan.

“Jadi arah ke sana, memanfaatkan aparat penegak hukum, sangat mungkin bisa terjadi,” ucap Andi Arief dalam video yang beredar, Senin (26/9/2022).

Andi kemudian menyinggung soal peluang Ketua DPP PDIP, Puan Maharani maju di Pilpres 2024 mendatang. Menurutnya, semua pihak sebenarnya berani saja menghadapi Puan Maharani dalam Pilpres 2024.

Pasalnya, Andi menuturkan, semua pihak merasa yakin akan menang jika melawan Puan Maharani dalam Pilpres. Namun, menurutnya, keberanian semua pihak itu tidak akan terjadi, jika lawan politik mulai ditangkapi dan petinggi parpol lain diancam.

“Kalau PDIP menawarkan Puan Maharani, hanya satu yang membuat Puan Maharani menang, semua ditangkapi saja,” tuturnya.

Andi juga menyinggung soal informasi yang diperoleh Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal adanya pemaksaan agar Pilpres diikuti hanya dua pasangan calon.

“Dia (SBY) sudah mendengar langsung, skenario dua pasang, lalu dia melakukan pengecekan pada orang yang mendengar langsung dari mulutnya Pak Presiden. Pak Presiden hanya mau dua calon,” terang Andi.

“Kenapa dua calon pak Presiden? Kan ada Anies ada Ganjar. O, Anies kan sebentar lagi masuk penjara,” ucap Andi.

Masih dalam video yang sama, Andi juga mengatakan, Gubernur Jakarta Anies Baswedan akan masuk bui jika tidak mau mengikuti skenario kecurangan Pemilu tersebut. Termasuk parpol-parpol lain jika tidak menurut juga akan mengalami nasib yang sama.

“Terus partai-partai lain di KIB apa segala, kalau enggak nurut, tinggal masuk penjara saja itu,” tutur Andi Arief dalam video itu.

Ketika dikonfirmasi langsung oleh wartawan, Andi Arief langsung meminta video tersebut agar tak dikutip.

Ia juga turut mencuit soal video yang beredar tersebut. Menurutnya, video itu hanya ditujukan untuk pihak internal. Ia juga khawatir jika dikutip ada beberapa bagian dipotong dan akhirnya menimbulkan salah paham.

“Sehubungan dengan beredarnya video wawancara saya, mohon untuk tidak dikutip. Pertama, itu buat internal. Kedua, ada beberapa bagian yang dipotong dan bisa membuat salah paham,” cuit Andi Arief dalam Twitternya, Senin (26/9/2022).

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar