Soal Harga Beras Naik, Mendag Zulhas: Tak Usah Khawatir Bisa Disubsidi

Senin, 26/09/2022 07:42 WIB
Soal Harga Beras Naik, Mendag Zulhas: Tak Usah Khawatir Bisa Disubsidi. (Melekpolitik.com)

Soal Harga Beras Naik, Mendag Zulhas: Tak Usah Khawatir Bisa Disubsidi. (Melekpolitik.com)

Jakarta, law-justice.co - Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan meminta kepada seluruh masyarakat tidak perlu panik dengan kenaikan harga beras.

Dia meyakinkan bahwa pemerintah berupaya agar harga beras tetap terjangkau oleh masyarakat.

Dia mengatakan dalam beberapa hari terakhir ini harga beras memang naik, lantaran harga beli gabah juga naik.

"Agak naik sedikit (harga) beras. Karena gabahnya naik dr Rp4.400/kg ke Rp5.500/kg, karena, di Jatim bikin, Jateng bikin, Banten bikin, jadi rebutan beli gabah," kata Zulhas dalam acara `Kinerja 100 Hari Mendag` di Kantor Kemendag, Jakarta Pusat, Minggu (25/9).

Zulhas memastikan pemerintah akan memberikan subsidi beras kepada masyarakat. Dia menjamin masyarakat tidak akan membayar untuk membeli beras lebih mahal.

"Bisa dibantu subsidi, enggak usah khawatir sebetulnya, karena dibiayai pemerintah, masyarakat tidak akan membayar lebih mahal. Beras, harga selisihnya akan dibayar pemerintah. Insya Allah aman, jangan khawatir kemahalan," ungkap dia.

Sementara itu, Sekjen Kemendag Suhanto dalam kesempatan yang sama juga menyebutkan bahwa masyarakat tak perlu panik dengan antisipasi pemerintah terkait kenaikan harga beras itu.

Menurutnya, pemerintah memiliki Cadangan Stabilisasi Harga dan Pasokan (CSHP) untuk bisa menjaga stabilitas harga beras. Suhanto juga menjelaskan bahwa harga beras saat ini hanya naik 0,9 persen dibanding tahun lalu.

"Pemerintah itu punya namanya Cadangan Stabilisasi Harga dan Pasokan (CSHP), di mana apabila harga beras lebih tinggi dari HET, bulog akan turun tangan dan sisanya akan dibayar pemerintah," ungkap Suhanto.

"Jadi enggak usah khawatir, harga pasti terkendali," imbuhnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi juga telah memberikan peringatan kepada kepala daerah usai harga BBM jenis pertalite dan solar naik.

Peringatan dia berikan terkait potensi lonjakan harga pangan akibat kebijakan itu. Jokowi mengatakan kenaikan harga pangan sangat mungkin terjadi usai harga BBM naik.

Dan kalau itu terjadi, angka kemiskinan akan ikut naik.

"Begitu harga pangan naik, artinya kemiskinan ikut naik, utamanya beras sebagai komponen utama. Jadi hati-hati. Kalau harga beras naik di daerah bapak ibu sekalian, meski hanya naik Rp200 atau Rp500, segara diintervensi karena itu menyangkut kemiskinan di provinsi, kabupaten atau kota bapak ibu itu akan langsung bisa naik," ungkap Jokowi beberapa waktu lalu.

 

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar