Iran Rusuh, Para Wanita Protes dengan Bakar Jilbab

Kamis, 22/09/2022 14:30 WIB
Seorang wanita membakar jilbabnya dalam aksi protes di Teheran, Iran (bbc.com)

Seorang wanita membakar jilbabnya dalam aksi protes di Teheran, Iran (bbc.com)

Teheran, law-justice.co - Kerusuhan terjadi saat aksi protes di Arab, Rabu (21/9/2022). Dalam aksi itu, tampak para wanita membakar jilbab mereka.

Reuters melaporkan, aksi protes terkonsentrasi di wilayah barat laut berpenduduk Kurdi di Iran. Namun, aksi tersebut telah menyebar ke setidaknya 50 kota besar dan kecil di seluruh negeri.

Para pengunjuk rasa telah menyerukan diakhirinya Republik Islam. Mereka meneriakkan kata-kata, seperti `kami tidak ingin republik Islam` dan `matilah pemimpin tertinggi`.

Sementara itu, para Wanita juga membakar jilbab sebagai protes terhadap undang-undang yang mewajibkan semua wanita di atas usia pubertas mengenakan penutup kepala dan pakaian longgar.

Ini adalah demonstrasi terbesar sejak gelombang demonstrasi pada 2019 terkait kenaikan harga bensin. Sementara kelompok hak asasi Kurdi Hengaw melaporkan, 10 pengunjuk rasa telah tewas. Menurut kelompok itu, pengunjuk rasa yang tewas dibunuh oleh pasukan keamanan.

Sedangkan para pejabat telah membantah pasukan keamanan telah membunuh para pengunjuk rasa. Ini menunjukkan, pengunjuk rasa yang tewas mungkin ditembak oleh para pembangkang bersenjata.

Dilansir dari BBC, aksi demonstrasi tersebut dipicu oleh meninggalnya Mahsa Amini (13/9/2022), setelah ditangkap karena melanggar undang-undang jilbab. Pihak berwenang setempat mengatakan, ia meninggal karena serangan jantung mendadak.

Padahal, pihak keluarga mengatakan ia sehat ketika ditangkap polisi moral. Kematian Amini telah menarik perhatian internasional, ia menjadi simbol perlakuan Iran yang membatasi perempuan.

(Amelia Rahima Sari\Yudi Rachman)

Share:




Berita Terkait

Komentar