Rocky soal Dewan Kolonel PDIP: Ingat Kolonel Untung dan Dewan Jenderal

Kamis, 22/09/2022 07:14 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani (Kabardaerah)

Ketua DPR RI Puan Maharani (Kabardaerah)

Jakarta, law-justice.co - Mulai saat ini, persiapan Pemilu 2024 sudah mulai dilakukan. Hal itu juga dilakukan oleh PDI Perjuangan yang belakangan mencuri perhatian karena membentuk kelompok loyalis Puan Maharani bertajuk Dewan Kolonel.

Dicetuskan oleh Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, Johan Budi, Dewan Kolonel diklaim sebagai inisiatif pribadi.

Pengamat Politik, Rocky Gerung ikut buka suara soal terbentuknya Dewan Kolonel PDIP ini.

"Ya itu yang sedang menarik, bicara tentang strategi PDIP untuk mengatur politik melalui Dewan Kolonel, kan itu yang lagi heboh sekarang," ujar Rocky dikutip dari kanal YouTube-nya, Rabu (21/9/2022).

Namun penamaan Dewan Kolonel ini memang sangat mencuri perhatian publik, apalagi karena secara kebetulan terbentuk pada bulan September yang erat akan peristiwa G30S/PKI.

Menanggapinya, Rocky menilai posisi "kolonel" di kesatuan masih efektif untuk memegang komando, tetapi tidak terlalu politis bila dibandingkan dengan istilah "jenderal".

"Kalau ada kata kolonel dalam politik mengingatkan kita pada Kolonel Untung (Letkol Untung) di Indonesia. Tapi ada juga Kolonel Khadafi, Gringo Honasan," tutur Rocky.

"Jadi memang kedudukan kolonel itu paling efektif karena masih memegang komando. Kalau sudah jenderal kan sudah elit, sifatnya lebih politis. (Penamaan) Dewan Kolonel tentu untuk efektivitas komando," sambungnya.

Namun penamaan kelompok ini sebenarnya berpotensi memunculkan beragam pertanyaan usil, apalagi untuk Trah Soekarno yang berkaitan erat dengan isu Dewan Jenderal pada tahun 1965 silam.

"(Tapi) pasti itu sudah diperhitungkan, istilah Dewan Jenderal atau Dewan Kolonel," balas Rocky. "(Memang mengingatkan) dengan nama-nama tadi, ada Gringo Honasan, Kolonel Untung, tapi ada juga Kolonel Soeharto."

"Tapi kelihatannya yang dimaksudkan ada efisiensi dalam organisasi, karena kan Mbak Puan harus digelontorkan suara, digelontorkan maksudnya dinaikkan popularitasnya. Ya mungkin sistem yang dipandu oleh tradisi kolonel itu yang menaikkan Mbak Puan," lanjut Rocky.

Karena itulah, Rocky meminta jangan ada insinuasi yang mengarahkan pembentukan Dewan Kolonel dengan isu-isu seperti Dewan Jenderal dan sebagainya.

Justru publik sebaiknya menghormati saja pembentukan kelompok loyalis tersebut dan menantikan sepak terjangnya, yang menurut Rocky dapat terlihat di baliho-baliho Puan berikutnya.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar