Irma Hutabarat Larang Anaknya Jadi Polisi, Ini Alasannya

Rabu, 21/09/2022 22:15 WIB
Potret aktivis Irma Hutabarat (Instagram irmahutabaratofficial)

Potret aktivis Irma Hutabarat (Instagram irmahutabaratofficial)

Jakarta, law-justice.co - Aktivis senior Irma Hutabarat melarang anak bungsunya Ghibran Mikail menjadi polisi. Apa alasannya?

Nama Irma Hutabarat belakangan ramai diperbincangkan karena mendampingi keluarga Brigadir J dalam kasus pembunuhan yang melibatkan Ferdy Sambo. Dalam prosesnya, ia melihat kejahatan yang menggurita di institusi kepolisian hingga akhirnya melarang anak bungsunya menjadi polisi.

"Saya sampai merinding melihat betapa mengguritanya kejahatan itu (di kepolisian). Tadinya anak saya yang bungsu, namanya Gibran Mikail itu tadinya mau jadi polisi. Lalu saya bilang setelah peristiwa Sambo `jangan nak!`," ungkap Irma, sapaannya, pada seminar `Audit Satgasus Merah Putih Polri, Segera!`, Rabu (21/9/2022).

Ghibran Mikail adalah anak yang ahli IT (ilmu teknologi). Irma lantas menyarankan, lebih baik anak bungsunya itu masuk ke TNI (Tentara Nasional Indonesia) Angkatan Darat, Laut, atau Udara yang mengurusi cyber crime (kejahatan siber).

"Kalau kamu mau cyber dan kamu tetap mau di angkatan, kau masuk ke angkatan darat, angkatan laut, atau angkatan udara yang mengurusi cyber crime, menjadi anak yang tidak korupsi, menjadi anak yang bekerja bener-bener untuk kemaslahatan orang banyak dan nusa bangsa," kata Ketua Komunitas Civil Society Indonesia itu.

Menurutnya, generasi yang akan datang harus disiapkan untuk itu. Sedangkan, masyarakat harus mati-matian berjuang supaya ada penegakan hukum dan keadilan.

Ia melanjutkan, kalau ia dan generasi tua mati, sedangkan anak-anak yang diajari `nak kamu jadi orang yang jujur ya! Kamu jadi orang yang baik ya!`, tapi ketika berurusan dengan hukum mereka selalu kalah.

"Kan kita nggak mau seperti itu. `Oh, begini aja nak, kalau kamu besar kamu harus punya centheng! Kamu harus punya bekingan jenderal ini jenderal itu`. Kan nggak gitu kita ngajarinya!" ujarnya.

Ketika melarang anaknya masuk ke kepolisian, Irma juga mengatakan "anak baik pun ketika berada di persemaian yg bejat, maka ia akan ikut bejat."

Meski begitu, ia mengatakan masih ada orang-orang yang berani mengatakan kebenaran dan yang tidak mengejar harta benda.

"Itu masih ada di negeri ini. Cuma masalahnya tidak dipilih sama Komisi 3 di DPR," pungkasnya.

(Amelia Rahima Sari\Yudi Rachman)

Share:




Berita Terkait

Komentar