Joe Biden Klaim Pandemi Covid-19 di Amerika Serikat Sudah Berakhir

Senin, 19/09/2022 10:58 WIB
Presiden Amerika Serikat Joe Biden. (Foto: Reuters).

Presiden Amerika Serikat Joe Biden. (Foto: Reuters).

Jakarta, law-justice.co - Presiden Amerika Serikat, Joe Biden mengatakan bahwa pandemi Covid-19 di wilayahnya sudah berakhir walau Negeri Paman Sam masih harus berurusan dengan penyakit tersebut.

"Pandemi sudah berakhir. Kami masih punya masalah dengan Covid. Kami masih mengatasinya, tapi pandemi sudah berakhir," ujar Biden dalam acara bincang-bincang di CBS, seperti dikutip AFP, Senin (19/9).

Sembari berbicara, Biden terlihat berjalan di Detroit Auto Show. Ia kemudian menunjuk ke sekitar aula acara tersebut.

"Jika kalian lihat, tak ada lagi orang menggunakan masker. Semua orang tampaknya sehat, jadi rasa semuanya sudah berubah," tutur Biden.

Biden tak menjabarkan lebih lanjut data mengenai tren penularan Covid-19 di AS dan bukti bahwa pandemi di negaranya sudah berakhir.

Namun, pernyataan Biden ini senada dengan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, yang mengatakan bahwa akhir pandemi Covid-19 "sudah di depan mata."

Berdasarkan data Universitas Johns Hopkins yang dirujuk CNN, kasus Covid-19 di AS memang berangsur turun dalam dua pekan belakangan, hingga mencapai sekitar 65 ribu kasus per hari.

Dari puluhan ribu kasus itu, sebagian besar bergejala ringan. Meski demikian, rata-rata kematian harian akibat Covid-19 di AS masih mencapai 400 orang.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS pun menyatakan bahwa mereka kini lebih berfokus pada perawatan pasien bergejala parah ketimbang jaga jarak dan karantina.

Pernyataan teranyar Biden ini sendiri terlontar beberapa pekan setelah pemerintahan Biden meminta dana miliaran dolar ke Kongres AS untuk program tes dan vaksin mutakhir Covid-19 menjelang musim gugur.

"Walau kita terus melihat progres luar biasa terkait kemampuan untuk melindungi dan menangani Covid-19, kita harus tetap siaga," ujar Direktur Kantor Bagian Manajemen dan Bujet pemerintah AS, Shalanda Young, kepada Kongres.

Young kemudian berkata, "Untuk melakukan itu, diperlukan sumber daya tambahan. Itulah alasan kami meminta tambahan pendanaan."

 

 

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar