Usai Telepon Putin, Sekjen PBB: Perang Rusia vs Ukraina Masih Lama

Kamis, 15/09/2022 09:27 WIB
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres (BBC)

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres (BBC)

Jakarta, law-justice.co - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres menyatakan bahwa kesepakatan damai untuk mengakhiri perang Rusia vs Ukraina belum juga terlihat.

Dia menilai, invasi Rusia ke Ukraina masih akan berlangsung cukup lama. Kesimpulan itu ia dapat setelah menelepon Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu (14/9).

"Kita masih jauh dari akhir perang. Gencatan senjata belum terlihat. Saya akan bohong jika itu (gencatan senjata) akan terjadi dalam waktu dekat," kata Guterres seperti melansir cnnindonesia.com.

Guterres mengatakan dalam percakapan telepon dengan Putin, ia membahas berbagai masalah termasuk kesepakatan pasokan serta pengiriman gandum dan kemungkinan ekspor dari Rusia.

Guterres memperingatkan ada hambatan terkait ekspor makanan dan pupuk Rusia.

"Kita sedang mempertaruhkan kekurangan makanan di dunia akhir tahun ini," ucap Guterres seperti dikutip CNN.

Guterres dan Putin juga membahas tawanan perang. Ia mengklaim Putin menjamin akses bagi tim pencari fakta PBB untuk menyelidiki serangan artileri yang meluluhlantakkan sebuah penjara di wilayah yang diduduki Rusia di Ukraina timur pada Agustus lalu.

Insiden itu menewaskan puluhan orang termasuk warga Ukraina yang ditahan tentara Rusia.

Guterres mengatakan dia dan Putin juga mendiskusikan tentang pembangkit nuklir Ukraina Zaporizhzhia yang sempat menjadi titik panas peperangan yang berisiko memicu bencana radiasi.

Invasi Rusia ke Ukraina telah memasuki bulan ke-7, namun peperangan masih belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti.

Saat ini, pertempuran masih sengit terjadi terutama di timur laut Ukraina, di mana pasukan Kyiv berhasil melakukan perlawanan dan merebut lagi sebagian wilayah yang diduduki Rusia, terutama Kharkiv.

Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan pasukan Ukraina berhasil merebut kembali lebih dari 8.000 kilometer persegi wilayahnya yang sempat diduduki Rusia.

Sejumlah gambar yang diunggah militer Rusia menunjukkan berbagai peti amunisi dan senjata militer tersebar di seluruh wilayah yang ditinggalkan pasukan Rusia.

Serangan balasan pasukan Ukraina yang dilancarkan sejak awal September disebut membuat militer Rusia lengah dan kewalahan.

 

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar