Rocky: Jokowi Serahkan Keputusan Naikkan BBM ke Naluri Para `Dukun`

Minggu, 11/09/2022 05:44 WIB
Joko Widodo dan Rocky Gerung (Kompas)

Joko Widodo dan Rocky Gerung (Kompas)

Jakarta, law-justice.co - Pengamat Politik, Rocky Gerung menganggap bahwa keputusan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) tidak tepat, lantaran bukan berdasarkan pertimbangan yang cukup matang dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Analisis tersebut dia sampaikan dalam wawancara bersama wartawab senior Hersubeno Arief di kanal Youtube-nya, Sabtu (10/9).

"Jadi ini kekacauan di dalam koordinasi makro. Dan tentu yang koordinator utama presiden. Dia enggak paham apa yang terjadi," ujar Rocky.

Rocky memperhatikan, Jokowi hanya sekadar mendengar pertimbangan-pertimbangan yang disampaikan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju seperti Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

"Makanya dia dengar semua masukan, dari Sri Mulyani, Luhut, Pertamina, macam-macam masukan akhirnya dia bingung sendiri tuh," tutur Rocky.

Lebih dari itu, Rocky menilai kapasitas Jokowi dalam membuat keputusan, khususnya dalam persoalan kenaikan harga minyak mentah dunia, tidak mumpuni.

Sehingga dia berkesimpulan, kebijakan kenaikan BBM yang kini berlaku dan tengah diprotes banyak masyarakat bukan murni keputusan dari pikiran Jokowi.

"Itu masalahnya, kalau kapasitas untuk mengolah informasi terbatas, sehingga akhirnya dia serahkan itu kepada naluri-naluri para dukun," cetusnya.

"Mungkin (bisikannya) `ini saatnya menaikkan, kalau besok terlambat, ini saatnya untuk nipu, kalau besok ketahuan`," demikian Rocky menambahkan.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar