Ronaldo Disebut Bikin Chelsea Pecat Thomas Tuchel

Jum'at, 09/09/2022 06:00 WIB
Cristiano Ronaldo (AFP/MARCO BERTORELLO)

Cristiano Ronaldo (AFP/MARCO BERTORELLO)

Inggris, law-justice.co - Bintang Manchester United Cristiano Ronaldo dilaporkan menjadi salah satu faktor Chelsea memecat Thomas Tuchel.

Kini dimiliki konsorsium pimpinan Todd Boehly, The Blues masih menggunakan pendekatan minim kompromi menyoal masa depan pelatih mereka, dan Tuchel menjadi korban terkini ketika dicopot dari jabatannya, Rabu (7/9), setelah ditumbangkan Dinamo Zagreb 1-0 di Liga Champions, Selasa (6/9).

Usut punya usut, keretakan hubungan antara Boehly dan Tuchel salah satunya disebabkan oleh usaha Chelsea memboyong Ronaldo.

Tuchel diberi otonomi tingkat tinggi soal bisnis transfer Chelsea musim panas ini. Bekas pelatih Borussia Dortmund dan PSG itu menghabiskan £200 juta lebih untuk mendatangkan nama-nama seperti Raheem Sterling, Wesley Fofana, dan Kalidou Koulibaly.

Menurut laporan Metro, Tuchel juga memveto saran dari klub untuk memboyong Ronaldo.

Boehly ingin mendatangkan statement signing menyusul kepemilikannya terhadap Chelsea. Pebisnis asal Amaerika Serikat itu bahkan telah menemui agen Ronaldo, Jorge Mendes, ketika kapten timnas Portugal itu menyatakan keinginannya untuk meninggalkan Man United.

Laporan tersebut mengklaim bahwa Ronaldo ingin hijrah ke Stamford Bridge dan Boehly merasa dia sosok yang tepat untuk menggantikan Romelu Lukaku, yang dipinjamkan kembali ke Inter Milan setelah 12 bulan di Stamford Bridge.


Namun Tuchel memblokir transfer tersebut karena dia merasa Ronaldo tidak cocok dengan gaya permainan yang ingin ia terapkan di Chelsea.

Pelatih 49 tahun itu berniat mendatangkan striker baru berusia muda, tetapi pihak klub akhirnya memboyong Pierre-Emerick Aubameyang, 33 tahun, di hari deadline transfer.

Telegraph juga melaporkan bahwa Boehly enggan menerima penolakan tersebut tanpa alasan, sementara Tuchel heran dia harus menjelaskan alasannya tak menginginkan Ronaldo.

Situasi ini menimbulkan keretakan antara keduanya, dengan Boehly menginginkan lingkungan kerja yang lebih inklusif di Chelsea, di mana pelatih bersikap kooperatif dan berkomunikasi transparan alih-alih bekerja sendiri.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar