Timnas Indonesia Gagal di Japan Open, ini Jawaban PBSI

Selasa, 06/09/2022 13:00 WIB
Jonatan Christie  (Dok.PBSI)

Jonatan Christie (Dok.PBSI)

Jakarta, law-justice.co -  Tim Indonesia gagal memetik hasil positif di turnamen bulutangkis Japan Open 2022. PP PBSI membantah karena terlalu fokus di ajang Kejuaraan Dunia.


Indonesia di bulan ini mengikuti dua turnamen penting. Selain Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022 yang berlangsung di Tokyo pada 22-28 Agustus lalu, Kevin Sanjaya dkk juga mengikuti Japan Open yang dimulai 30 Agustus hingga 4 September di Osaka.

Dari dua turnamen tersebut, PBSI memiliki harapan bisa mempertahankan gelar yang sudah diraih pada edisi sebelumnya. Mereka optimistis target itu terwujud lantaran sudah melakukan persiapan secara maksimal.


Tapi sayangnya di Kejuaraan Dunia, mereka gagal mencapai dua target yang dicanangkan datang dari tunggal putra dan ganda putra. Hasil terbaik tim Indonesia hanya meraih medali perak melalui ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan satu medali perunggu dari Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.

Meski kecewa, tim Indonesia tak ingin berlarut-larut dalam kegagalan. Mereka mengalihkan fokus ke Japan Open dengan harapan hasil positif bisa didapatkan. Tapi lagi-lagi, harapan pupus usai lima wakil yang melaju hingga babak perempatfinal satu demi satu tersingkir.

Mereka ialah Chico Aura Dwi Wardoyo (tunggal putra), Gregoria Mariska Tunjung (tunggal putri), Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (ganda putra), dan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, serta Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi (ganda putri). Kelima wakil Indonesia itu dikalahkan lawan-lawannya.

Kepala bidang Pembinaan Prestasi PBSI, Rionny Mainky, kecewa dengan hasil yang diraih para atletnya. Namun ia membantah jika anak-anak asuhnya kehilangan fokus dan motivasi usai semua tertuju kepada Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022 pekan lalu.

"Saya rasa tidak (fokus anak-anak menurun), karena kembali lagi mereka tetap bisa berjuang habis-habisan di lapangan setiap pertandingan. Kita semua bisa lihat itu," kata Rionny, dikutip Selasa (6/9/2022)

"Evaluasi terpenting saya adalah bagaimana penyesuaian kami dengan kondisi lapangan dan shuttlecock. Ini terjadi di sini dengan kondisi lapangan yang stabil dan laju shuttlecock yang lambat membuat anak-anak memang agak kesulitan," Rionny menjelaskan.


Eks pelatih Timnas Jepang ini lantas berharap hasil dari Japan Open dapat menjadi pelajaran menatap turnamen berikutnya di Eropa.

"Saya harap hasil ini tidak membuat anak-anak dan tim pelatih down. Sebaliknya harus menjadi motivasi untuk menjadi lebih baik lagi karena masih banyak turnamen-turnamen di depan," ujar Rionny.

"Apalagi tahun depan kita bersiap menghadapi kualifikasi Olimpiade Paris 2024," lanjutnya.

Japan Open 2022 yang digelar di Maruzen Intec Arena, Osaka, Jepang, saat ini memasuki babak final pada hari Minggu (4/9) ini usai berlangsung sejak Selasa (30/8) lalu. Adapun Korea Selatan, Thailand, dan China sudah mengantongi masing-masing satu gelar dari ganda putri, ganda campuran, dan ganda putra.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar