Kedutaan Besar Rusia di Kabul Afghanistan Meledak, 6 Orang Tewas

Selasa, 06/09/2022 09:20 WIB
Bom di Kedutaan besar Rusia untuk Afghanistan (AP)

Bom di Kedutaan besar Rusia untuk Afghanistan (AP)

Afghanistan, law-justice.co - Bom meledak di Kedutaan Besar Rusia di ibu kota Afghanistan, Kabul, Senin waktu setempat. Dalam update AFP, Selasa (6/9/2022) kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab.


Ini merupakan serangan pertama yang menargetkan misi asing sejak Taliban merebut kekuasaan pada Agustus tahun 2021. Pembom disebut menyerang di dekat pintu masuk bagian konsuler kedutaan saat keadaan ramai.

Kementerian Luar Negeri Afghanistan mengkonfirmasi enam kematian. Dua orang merupakan perwakilan diplomatik sementara empat lip Afghanistan.


"Mereka menunggu layanan konsuler juga tewas dan beberapa lainnya terluka," tambah polisi Kabul dikutip dari laman yang sama.

Sementara itu, juru bicara pemerintahan Rusia, Dmitry Peskov, mengecam serangan itu. Ia menegaskan hal itu "sama sekali tidak dapat diterima".

Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov juga telah meminta langkah-langkah meningkatkan keamanan di kedutaan. Kedubes Rusia sendiri terletak di salah satu jalan utama Kabul, yang menuju gedung parlemen.


Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres "sangat" mengutuk serangan itu. Ia menyatakan belasungkawa kepada para korban dan keluarga mereka dalam sebuah pernyataan.

"UNAMA menekankan perlunya otoritas de facto untuk mengambil langkah-langkah untuk memastikan keselamatan dan keamanan rakyat serta misi diplomatik," cuit misi PBB di Afghanistan tersebut.

Kekerasan di Afghanistan sebagian besar telah menurun sejak Taliban kembali berkuasa. Tetapi beberapa ledakan bom, terutama menargetkan komunitas minoritas seperti Syiah, Sufi dan Sikh, telah mengguncang negara itu dalam beberapa bulan terakhir.

Kebanyakan memang diklaim ISIS. Sedikitnya 21 orang tewas dan puluhan lainnya terluka pada 17 Agustus lalu, ketika sebuah ledakan melanda sebuah masjid yang dipenuhi jamaah di Kabul.

Perlu diketahui, ISIS adalah kelompok Islam Sunni seperti Taliban. Namun keduanya adalah saingan sengit dan sangat berbeda dalam alasan ideologis.

Para pejabat Taliban mengklaim bahwa ISIS telah dikalahkan. Tetapi para ahli mengatakan kelompok itu adalah tantangan keamanan utama bagi para penguasa Islam di negara itu saat ini.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar