Liz Truss Bakal Diumumkan jadi PM Inggris Baru Gantikan Boris Johnson

Senin, 05/09/2022 12:20 WIB
Menteri Luar Negeri Liz Truss gantikan Boris Johnson jadi PM Inggris (Reuters)

Menteri Luar Negeri Liz Truss gantikan Boris Johnson jadi PM Inggris (Reuters)

Inggris, law-justice.co - Inggris segera punya pemimpin baru. Ia adalah Menteri Luar Negeri Liz Truss. Wanita itu diperkirakan akan diumumkan sebagai pemimpin Partai Konservatif dan Perdana Menteri baru, hari ini Senin (5/9/2022).

Truss menggantikan posisi Boris Johnson yang mundur pada Juli lalu. Eks Wali Kota London itu menjabat sebagai pelaksana tugas PM hingga penggantinya terpilih.

Posisi PM didapat Truss usai selama sepakan ini mengikuti pemilihan pemimpin Partai Konservatif yang merupakan penguasa parlemen. Dalam sistem politik Inggris pemimpin dari partai penguasa otomatis menjadi PM Inggris.

Truss berhasil menyingkirkan penantang terdekatnya Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak. Ia pun bakal menjadi PM ke-4 Inggris dari Partai Konservatif usai kemenangan pada pemilu 2015 lalu.


Sebelum resmi diangkat jadi Kepala Pemerintahan, Truss akan terbang ke Skotlandia untuk menemui kepala negara Ratu Elizabeth II. Truss akan meminta restu Ratu demi memimpin dan membentuk pemerintahan baru.

Meski hampir dipastikan menduduki posisi orang nomor satu di pemerintahan, sampai sekarang Truss enggan memberikan rincian langkah-langkah yang dilakukannya untuk menjawab keresahan masyarakat. Saat ini rakyat Inggris dihadapkan pada kenaikan berbagai tagihan rumah tangga jelang Musim Dingin,

Truss hanya berjanji akan menentang upaya kenaikan pajak. Ia juga akan berusaha memotong tagihan-tagihan rumah tangga lainnya.

Dikutip dari Reuters, begitu diresmikan jadi PM Inggris Truss langsung dihadapkan berbagai pekerjaan berat. Hal itu dipicu kepemimpinan Partai Konservatif sebelumnya yang rapuh dan berkinerja buruk.

Anggota parlemen Partai Konservatif, David Davis menggambarkan Truss akan menjadi PM dengan periode jabatan paling sulit pascaperang dunia, setelah Margaret Thatcher.

"Saya sebenarnya tidak berpikir salah satu kandidat, tidak satu pun dari mereka yang melaluinya, benar-benar tahu seberapa besar ini akan terjadi," kata Davis.

Mengetahui kuatnya tantangan, Truss mengatakan bahwa ia akan membentuk pemerintahan yang kuat. Lonjakan harga energi menjadi salah satu prioritas Truss selama menjabat.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar