Prancis Main Jor-joran Demi Pertahankan Gelar di Qatar

Qatar, law-justice.co - Mantan pemain timnas Perancis, Marcel Desailly, meyakini Les Bleus bisa mempertahankan gelar juara Piala Dunia pada edisi 2022 di Qatar.

PRESIDEN FIFA, Gianni Infantino, menyerahkan trofi juara dunia kepada kapten timnas Perancis, Hugo Lloris, seusai final Piala Dunia 2018 di Stadion Luzhniki, 15 Juli 2018. Bagi timnas Perancis, tampil di Piala Dunia 2022 ibarat misi sulit raja dunia untuk mempertahankan takhta. Di artikel ini Anda bisa baca profil tim Piala Dunia 2022, timnas Perancis.

Marcel Desailly yakin karena timnas Perancis memiliki komposisi skuad yang bagus.

Timnas Perancis merupakan juara bertahan Piala Dunia. Pada edisi 2022, Perancis tergabung dalam Grup D bersama Australia, Denmark, dan Tunisia.

Misi untuk mempertahankan gelar juara Piala Dunia di Qatar tentu tidak mudah mengingat tim-tim di Grup D siap menjegal Perancis.

Tak hanya itu, kutukan sang juara bertahan juga menghantui Perancis di Piala Dunia 2022 Qatar nanti.

Seperti diketahui, dalam enam edisi Piala Dunia pada 1950 (Italia), 1966 (Brasil), 2002 (Perancis), 2010 (Italia), 2014 (Spanyol), 2018 (Jerman), sang juara bertahan selalu tersingikir di babak penyisihan grup.

Meski begitu, Marcel Desailly optimistis timnas Perancis bisa mempertahankan takhta di Piala Dunia 2022.

Desailly sangat yakin karena pasukan besutan Didier Deschamps memiliki komposisi skuad yang bagus.

"Saya berharap Perancis mengalahkan Brasil, Argentina, Belanda, Belgia," kata Desailly seperti dilansir dari Sportskeeda.

"Saya yakin Perancis bisa memenangkannya. Saya yakin Perancis bisa memenangkannya," kata Desailly yang sampai mengulang dua kali ujarannya.

"Lihat Perancis, mereka punya 11 pemain pertama yang luar biasa, belum ada tim lain yang punya seperti itu," ujarnya.

Adapun Piala Dunia 2022 akan menjadi penampilan Perancis yang ke-16 sepanjang sejarah mereka.

Prestasi Les Bleus di Piala Dunia adalah juara dunia dua kali pada 1998 dan 2018.

Selain itu, Perancis juga pernah menjadi runner-up pada Piala Dunia 2006 dan peringkat ketiga pada edisi 1958 serta 1986.