IPW Buka Boroknya Petinggi Polisi; Dari Mafia Judi, Wanita & Narkoba

Minggu, 14/08/2022 07:53 WIB
Ferdy Sambo (JPN)

Ferdy Sambo (JPN)

Jakarta, law-justice.co - Dengan berani Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso membongkar sejumlah kebobrokan para petinggi polisi, mulai dari urusan perselingkuhan dengan perempuan hingga praktik backing judi dan narkoba.

Sugeng mengatakan hal itu dalam kaitan menelisik motif di balik pembunuhan Brigadir J oleh mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo. Sugeng mengatakan IPW menelisik lima motif pembunuhan Brigadir J yang terjadi di rumah dinas Ferdy Sambo.

Empat di antaranya merupakan perkara perempuan atau seksual, sedangkan satu sisanya berkaitan dengan urusan perjudian dan narkoba. "IPW mendapatkan lima isu tapi empat itu memang terkait dengan soal urusan seksual," ujar Sugeng seperti dikutip dalam program Apa Kabar Indonesia Pagi Tvone, Kamis (11/8).

Walau begitu Sugeng tidak berkenan merinci motif seksual yang berhasil ditelisik IPW. Sugeng menyebut Menko Polhukam Mahfud MD juga sempat menyinggung perkara tersebut. "Dari empat motif itu kan sudah tiga motif disebutkan Pak Mahfud (Menko Polhukam) dan satu motif informasinya juga)terkait soal seksual yang satu lagi boleh saya buka ini. Tapi yang seksual tidak mau saya buka karena ini tentang aib," lanjutnya.

Sugeng mengatakan persoalan perempuan atau seksual merupaka perkara yang kerap menjangkiti para petinggi polisi. "IPW mendapat kesimpulan betapa rapuhnya kondisi psikologis seorang PJU (Pejabat Utama) terutama Sambo ini.

Godaan memegang kekuasaan yang besar tetapi kondisinya mentalnya rapuh," tegasnya.  Sugeng menambahkan bahwa perkara seksual ini sudah banyak menjangkiti para petinggi polisi, bukan hanya Ferdy Sambo.

"Perkara wanita, rapuh sekali pimpinan-pimpinan Polri ini. Sudah banyak, bukan hanya Sambo. Ini menjadi catatan," tambahnya. Selain persoalan seksual, IPW mengantongi catatan adanya praktik perlindungan perjudian dan peredaran narkoba oleh oknum di tubuh Polri.

Fakta itulah yang melatarbelakangi terbunuhnya Brigadir J. "Yang satu lagi praktik-praktik perlindungan judi, narkoba, pengiriman uang-uang yang besar sampai ratusan miliar ini. Info yang masuk ke IPW bahwa Yosua ini akan membuka informasi tentang semua hal itu," tambah Sugeng Teguh Santoso.


(Warta Wartawati\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar