Cerita Ni Ketut Mayoni, Non Muslim Lulusan UIN Jurusan Agama Islam

Sabtu, 13/08/2022 12:00 WIB
Ni Ketut Mayoni, lulusan terbaik UIN Mataram jurusan manajemen agama islam (JPNN)

Ni Ketut Mayoni, lulusan terbaik UIN Mataram jurusan manajemen agama islam (JPNN)

Jakarta, law-justice.co -
Ni Ketut Mayoni, perempuan kelahiran Bali 1969, keluar menjadi lulusan terbaik program Magister di Universitas Islam (UIN) Mataram.

Ketut Mayoni mengambil Prodi Manajemen Pendidikan Islam.

Ia masuk kuliah program Magister pada 2020 lalu, dan lulus tepat waktu pada Juli 2022 dengan IPK 3,80.


Saat ditemui, Ni Ketut Mayoni menceritakan awal mula dirinya mengambil kuliah magister di Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Ia mengaku bahwa sudah sejak lama berminat untuk melanjutkan pendidikan S2, namun karena banyak kegiatannya yang dilakukan sehingga tidak pernah bisa terealisasikan.

Kemudian semenjak dirinya diangkat menjadi kepala sekolah, barulah terpikirkan lagi untuk melanjutkan kuliahnya.

Baginya, salah satu tanggung jawab menjadi kepala sekolah adalah mengatur atau menjadi manajer di suatu lembaga pendidikan.

Setelah itu, ia berpikir untuk kuliah dengan mengambil jurusan manajemen.

Namun, pada saat ingin melanjutkan kuliah S2, Ketut panggilan akrabnya merasa masih bingung mau mengambil kuliah di mana.

Sehingga, berdasarkan perhitungan jarak tempuh yang dilakukan dari Praya, Lombok Tengah ke Mataram, serta banyak teman yang melanjutkan ke UIN.

Dari sanalah ia menguatkan tekat untuk berkuliah di UIN Mataram.

"Sebelum itu, kami ijin dulu ke pihak kampus, yakni decan, apakah boleh (mahasiswa) kuliah non muslim di sini. Setelah diperbolehkan, barulah saya masuk di sana," ungkapnya, dikutip dari JPNN, Sabtu (13/8/2022)

Saat awal masuk kuliah, tepatnya di semester 1, terdapat mata kuliah Qur`an Hadist.

Di sana, ia menceritakan bahwa dosen tersebut tidak memaksakan harus ikut mata kuliah.

"Untuk mata kuliah itu (Qur`an Hadist), saya tidak dipaksakan untuk ikut, sehingga saya rasa toleransi di sini sangat kuat," jelasnya.

Lebih lanjut, dengan mengambil kuliah manajemen pendidikan Islam, kampung menekankan bukan pada ajaran agamanya, lebih kepada bagaimana manajemen tersebut diterapkan.

"Saya berpesan, mudah-mudahan dengan adanya ini semakin membuka hati semua orang lebih luas untuk melihat dan saling menghormati, serta dapat menanamkan toleransi dengan baik sehingga membuat kehidupan lebih nyaman," tuturnya.

Sebagai lulusan terbaik campus, kini Mayoni semakin percaya diri menjadi kepala sekolah di Sekolah Dasar Negeri 2 Batunyala.

Jabatan ini dieembannya sejak 3 tahun Lalu.

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar