Swiss Dianggap Tak Netral, Moskow Ungkap Kekecewaannya

Sabtu, 13/08/2022 06:35 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: Istimewa)

Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: Istimewa)

Jakarta, law-justice.co - Moskow pada Kamis, 11 Agustus 2022, mengutarakan kekecewaan kepada Swiss dengan menyebut negara itu tidak boleh mewakili kepentingan diplomatik Ukraina di tanah Rusia. Sebab sikap Swiss itu nantinya sama saja dengan tidak netral.

Juru bicara Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Ivan Nechayev menjelaskan Pemerintah Swiss sebelumnya sudah bertanya apakah bisa mewakili Ukraina di Rusia dan sebaliknya. Merespon pertanyaan Swiss itu, Kementerian Luar Negeri Rusia kecewa karena itu sama dengan memperlihatkan Swiss telah kehilangan netralitasnya dan tidak bisa bertindak sebagai mediator atau delegasi pembawa kepentingan.

Inggris Bakal Jadi Tuan Rumah Konferensi untuk Pemulihan Ukraina

Seorang pria melihat apartemen yang hancur di Kota Sievierodonetsk, Luhansk, Ukraina, 30 Juni 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko
Menurut Nechayev, Swiss masih berkomunikasi dengan Kiev meski tahu posisi Moskow dalam hal ini. Bern (Pemerintah Swiss) dinilai tidak begitu peduli pada kepentingan Rusia.

Orang Indonesia Yang Lahir Tahun 1941-81 - Akan Dapat Pembayaran Besar-besa

Orang Indonesia Yang Lahir Tahun 1941-81 - Akan Dapat Pembayaran Besar-besa
“Ini hanya memperkuat posisi kami kalau peran Swiss sebagai mediator dan delegasi adalah hal yang tak mungkin terjadi,” kata Nechayev.

Nechayev menuding Bern mendukung Kiev dengan bergabung dengan kampanye anti-Rusia, yang dilakukan oleh negara-negara Barat dan Ukraina. Dengan begitu, tawaran Swiss untuk menjadi mediator menjadi dipertanyakan.

Sebelumnya pada Rabu kemarin 10 Agustus 2022, Swiss dan Ukraina sepakat kalau Pemerintah Swiss boleh mewakilkan kepentingan diplomatik Kiev di wilayah Rusia jika Moskow mengizinkannya.

“Ukraina ingin Swiss mengambil alih mandat melindungi kekuasaannya di Rusia. Negosiasi – negosiasi yang relevan sudah dirampungkan. Agar mandat melindungi kekuasaan bisa berlaku, Rusia harus memberi kami izin (persetujuan),” kata Kepala bidang Pers Kementerian Luar Negeri Swiss Michael Steiner.

Kementerian Luar Negeri Swiss mengakui mereka telah menawarkan diri untuk menjadi mediator sejak perang Ukraina meletup pada akhir Februari 2022. Semenjak perang Ukraina terjadi, Kiev sudah memutuskan hubungan diplomatik dengan Moskow. Menurut Steiner, pihaknya siap menjadi tuan rumah dan mendukung segala negosiasi Moskow dengan Kiev.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar