Kemenkes Pelajari Virus Langya yang Dilaporkan Muncul di China

Kamis, 11/08/2022 19:20 WIB
Ilustrasi virus mematikan yang baru ditemukan ilmuwan (halodoc)

Ilustrasi virus mematikan yang baru ditemukan ilmuwan (halodoc)

Jakarta, law-justice.co - Pemerintah China melaporkan adanya temuan virus baru yang disebut-sebut lebih berbahaya dari Covid-19. Virus tersebut yakni virus Langya yang berasal dari hewan.

Terkait adanya laporan virus tersebut, pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Kesehatan mengaku sedang mempelajarinya. hal itu disampaikan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin di Jakarta, Kamis (11/8/2022).

Menurut dia virus ini masih sangat dini dan bahkan belum masuk virus variant under monitoring dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Virus yang dari China, kita sedang pelajari karena baru keluar ya, dan belum masuk Variants Under Monitoring WHO," kata BGS saat ditemui usai peluncuran buku vaksinasi Covid-19 di Kantor Kemenko Perekonomian, Kamis (11/8/2022).

"Kan kalau masuk jadi Variants Under Monitoring, kemudian masuk Variants of Interest, dan kemudian baru Variants of Concern. Nah sekarang ini belum masuk Variants Under Monitoring, jadi masih sangat dini," imbuhnya

Untuk diketahui virus tersebut juga memiliki nama lain yakni Langya henipavirus (LayV) yang dapat menginfeksi manusia. Virus tersebut telah menginfeksi sekitar 35 orang di China, menurut laporan Taipei Times.

Jenis baru Henipavirus ditemukan dalam sampel swab tenggorokan dari pasien demam di China timur. Pasien dilaporkan memiliki riwayat kontak dengan hewan dalam beberapa waktu terakhir.

Para pasien, yang kebanyakan berprofesi sebagai petani, melaporkan gejala berupa kelelahan, batuk, kehilangan nafsu makan dan nyeri, dengan beberapa kelainan sel darah dan tanda-tanda kerusakan hati dan ginjal.

Virus ini pertama kali dilaporkan dalam sebuah studi berjudul "A Zoonotic Henipavirus in Febrile Patients in China" yang dirilis pada Kamis (4/8). Studi itu membahas soal henipavirus baru yang berhubungan dengan penyakit penyebab demam pada manusia yang teridentifikasi di China.

Henipavirus dapat menyebabkan penyakit parah pada hewan dan manusia dan diklasifikasikan sebagai virus biosafety Level 4 dengan tingkat kematian kasus antara 40-75%, menurut data dari WHO

Virus Langya bisa menyebabkan kematian dengan tingkat yang lebih tinggi dari Covid-19. Namun, saat ini tidak ada vaksin atau pengobatan untuk Henipavirus dan satu-satunya pengobatan adalah perawatan suportif untuk menyembuhkan gejala komplikasi.

(Rio Rizalino\Editor)

Share:
Tags:




Berita Terkait

Komentar