Kondisi 4 Perempuan di Pusaran Kasus Kematian Brigadir J Disorot

Sabtu, 06/08/2022 10:25 WIB
Komnas Perempuan. (Website PGI).

Komnas Perempuan. (Website PGI).

Jakarta, law-justice.co - Komnas Perempuan menyampaikan ada empat perempuan yang terdampak akibat kasus tewasnya Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J. Untuk itu, Komnas Perempuan memberi perhatian kepada empat perempuan tersebut.


Komisioner Komnas Perempuan Siti Aminah mengatakan keempatnya adalah istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawati, pacar Brigadir J, Vera. Kemudian ada ibu Brigadir J, Rosti Simanjuntak, dan seorang Polwan yang disangkutpautkan, AKP Rita Sourcha Yuliana.

"Setidaknya terdapat empat orang perempuan yang masuk dalam pusaran kasus ini. Yaitu Ibu P, pelapor kekerasan seksual dan saksi tewasnya J yang terbunuhnya J, yang masih terguncang jiwanya. Ibu Rosti, ibu dari J, yang harus kehilangan anak laki-laki kebanggaannya. Vera, kekasih J, yang selain kehilangan kekasih juga masih merasa tertekan. Rita, Polwan yang diberitakan berkarier baik, juga ikut terimbas karena disangkutkan dengan kasus ini," kata Siti saat dihubungi, Jumat (5/8/2022).

Siti mengatakan dampak dirasakan baik secara langsung maupun tidak langsung oleh keempatnya. Hal itu, kata Siti, juga berdampak pada kesentosaan hidup keempatnya.

"Mereka langsung maupun tidak langsung terdampak kasus ini. Mereka berduka, mengalami kelelahan yang mempengaruhi kesentosaan mereka sebagai perempuan," ujarnya.

Siti menyampaikan pihaknya terbatas menjangkau komunikasi dengan Putri. Siti menyebut Komnas Perempuan mendukung dan menyampaikan solidaritas kepada semuanya agar kondisi kembali pulih.

"Komnas Perempuan sendiri baru terbatas menjangkau Ibu P, mengingat adanya pelaporan maupun posisinya sebagai perempuan yang berhadapan dengan hukum. Namun kami menyampaikan solidaritas dan dukungan agar semuanya kembali pulih," imbuhnya.

Baku Tembak Tewaskan Brigadir J


Sebelumnya, baku tembak antara Brigadir J atau Brigadir Yoshua dan Bharada E dilaporkan terjadi di rumah singgah Irjen Ferdy Sambo di kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7) sore. Baku tembak itu menewaskan Brigadir J.

Polisi menyebut baku tembak diawali dugaan pelecehan oleh Brigadir J terhadap istri Irjen Ferdy Sambo. Brigadir J merupakan personel kepolisian yang ditugaskan sebagai sopir istri Ferdy Sambo.

Dugaan pelecehan itu disebut membuat istri Ferdy Sambo berteriak. Teriakan itu kemudian didengar Bharada E yang bertugas sebagai pengawal Irjen Ferdy Sambo. Bharada E pun bertanya tentang apa yang terjadi tapi direspons dengan tembakan oleh Brigadir Yoshua.

Brigadir Yoshua dan Bharada E kemudian disebut terlibat baku tembak. Brigadir Yoshua tewas dalam baku tembak.

Kasus ini baru diungkap ke publik tiga hari kemudian atau Senin (11/7). Sejumlah pihak, mulai dari Menko Polhukam Mahfud Md hingga Ketua Komisi III DPR Bambang Wuryanto, menilai ada kejanggalan dalam kasus ini.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit pun membentuk tim khusus untuk mengusut kasus ini. Selain itu, Komnas HAM dan Kompolnas ikut mengusut sebagai tim eksternal.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar