Kronologi Kejadian Disaat Tewasnya Brigadir Yoshua Versi Komnas HAM

Sabtu, 06/08/2022 00:01 WIB
Brigadir J yang diduga tewas disiksa

Brigadir J yang diduga tewas disiksa

Jakarta, law-justice.co - Anggota Komnas HAM mengungkap isi rekaman CCTV di hari tewasnya Brigadir Yoshua Hutabarat atau Brigadir J. CCTV tersebut merekam rentetan peristiwa saat Brigadir J, Bharada E dan rombongan Irjen Ferdy Sambo tiba di rumah hingga pasca penembakan terjadi.

Rekaman CCTV itu didapatkan Komnas HAM dari Mabes Polri dalam pengusutan tewasnya Brigadir J. Komnas HAM saat ini tengah memvalidasi timeline peristiwa pada tanggal 8 Juli 2022 yang ditunjukkan dalam CCTV.

Berikut kronologi kejadiannya:

Sekitar 15.25 WIB
Ferdi Sambo dan Petugas PCR Tiba di Rumah Pribadi
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengungkapkan empat menit sebelum rombongan Brigadir J tiba, Sambo sudah terekam kamera masuk ke dalam rumah pribadinya di Jalan Saguling, Duren Tiga, Jakarta Selatan. Sambo tiba bersama petugas PCR.

Jam 15.30 WIB sampai, tapi sebelum itu ada Pak Sambo, masuk bersama ajudannya juga Deden tadi, didampingi satu orang petugas PCR, jadi kayanya mereka sudah menyiapkan petugas PCR karena rombongan ibu mau dateng," kata Taufan dalam acara diskusi virtual Menguak Kasus Kematian Brigadir J, Jumat (5/8/2022).

Rombongan Brigadir J itu terdiri dari istri Sambo yakni PC, kemudian Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, ajudan bernama Ricky dan asisten rumah tangga.
Sekitar 15.30 WIB, Brigadir J, Bharada E dan Istri Sambo Tiba dan dua menit kemudian rombongan istri Sambo bersama Brigadir J dan Bharada E tiba di rumah pribadi.

"Sementara rombongan Ibu PC, Bharada E, kemudian Yoshua dan lain-lain, ada Ricky, ada asisten rumah tangga masih muda, itu berangkat ke Jakarta, terekam dalam CCTV, sampai jam setengah 4 kurang lebih," ungkapnya.

Taufan mengatakan CCTV itu juga merekam saat Brigadir J dan Bharada E menurunkan barang dari mobil. Sementara, istri Sambo berada di belakang rumah untuk melakukan tes PCR.

"Setelah itu beruntut ada ART, Yoshua juga kelihatan di situ, PCR, Bharada E atau Richard itu kelihatan PCR. Setelah itu istirahat semua, krunya, ART, ADC dan lain-lain berada di depan rumah. Tapi tidak terlihat di CCTV, hanya keterangan mereka, ibu masuk dalam kamar," tutur Taufan.

Sekitar 16.30 WIB
Brigadir J dan Ajudan Lain Berkumpul di Depan Rumah. Tak sampai satu jam, Brigadir J dan ajudan lainnya berkumpul di depan rumah. Hal ini sesuai dengan timeline saat Brigadir J menelepon sang kekasih.

"Nggak sampai satu jam mereka istirahat, itu lah yang kami tahu bahwa memang benar mereka di depan rumah, karena keterangan mereka ADC-ADC itu klop dengan teleponnya Vera, telepon Vera kan bilang dia 16.31, jadi bukan 16.43, 16.31 bertelepon ke Yoshua, dia mendengar waktu Yoshua menjawab itu ada suara orang tertawa-tertawa, jadi Yoshua itu lagi kumpul-kumpul dengan temannya, biasa kan, sambil menunggu bosnya ini berkemas ke rumah dinas," lanjut Taufan.

Sekitar 17.01 WIB
Brigadir J dan rombongan terekam CCTV naik ke mobil. Mereka menuju ke rumah dinas di Jalan Duren Tiga, Jakarta Selatan, yang kemudian menjadi tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan Brigadir J.

"Setelah itu kira kira jam 17.01 atau berapa, mereka naik ke mobil, kelihatan juga, menuju ke rumah dinas itu yang kita sebut sebagai TKP," kata dia
Taufan mengatakan beberapa menit berselang, Sambo juga terekam ke luar dari rumah pribadinya. Mulanya, mobil Sambo terlihat menuju ke tempat lain. Namun, baru beberapa menit berjalan, mobil Sambo berputar arah ke rumah dinas.

"Nggak berapa lama, berapa menit kemudian Pak Sambo keluar juga menuju tempat lain, tetapi baru berapa menit dia berjalan, dalam CCTV itu berhenti, nah kemudian berbalik mobilnya itu, CCTV nggak bisa menjelaskan apa apa, tapi hanya keterangan penyidik yang menyatakan bahwa katanya dia menuju rumah dinas itu karena ditelepon oleh istrinya ada kejadian itu, itu versi dia," papar Taufan.

Taufan menjelaskan, dari keterangan penyidik,mobil Sambo berputar arah menuju rumah dinasnya usai mendapat telepon dari sang istri terkait tewasnya Brigadir J. Tak berselang lama, istri Sambo pun terekam kembali ke rumah pribadinya. Dia juga disebut tampak seperti mennagis.

"Nggak berapa lama kelihatan lagi CCTV si Ibu PC kembali lagi ke rumah pribadi, nampak wajahnya seperti menangis," ujar Taufan. Taufan mengatakan ada 3 orang yang saat itu mendampingi istri Sambo.

"Didampingi ada satu dua orang yang di belakangnya," lanjutnya. Lalu mobil Provos dan patroli pun lalu terlihat lalu lalang. Dari keterangan yang didapat mereka datang terkait dengan kematian Brigadir J
Lalu lalangnya mobil Provos itu terekam CCTV lain. Taufan tak merinci di mana letak CCTV yang merekam peristiwa itu. "Sampai di situ kemudian CCTV lainnya memperlihatkan mobil provos hilir mudik, mobil patroli hliri mudik, yang dikatakan bahwa mereka ditelepon dan heboh lah ya ngurusin itu," kata Taufan.

Sekitar 19.00 WIB mobil Ambulans datang. Lalu pada pukul 19.00 WIB, mobil ambulans terekam berada di TKP. "Lalntas ada kelihatan mobil ambulans kurang lebih jam 7-an sampai di rekam semua sampai di RS Bhayangkara," lanjut Taufan.

Yang belum jelas versi tembak menembaknya sekitar jam berapa dan siapa saja yang terlibat?

(Warta Wartawati\Editor)

Share:
Tags:




Berita Terkait

Komentar