Kumpul di Istana Bogor, Jokowi & Relawannya Langgar Etika Politik

Senin, 01/08/2022 06:06 WIB
Ketika Istana Dinilai Sudah Berubah Seperti Posko Pemenangan. (Istimewa).

Ketika Istana Dinilai Sudah Berubah Seperti Posko Pemenangan. (Istimewa).

Jakarta, law-justice.co - Peneliti Senior Institut Riset Indonesia (Insis), Dian Permata menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan relawannya melanggar etika politik karena melakukan pertemuan di Istana Kepresidenan Bogor yang merupakan fasilitas negara.

"Keduanya melanggar etika politik," ujar Dian seperti melansir rmol.id.

Dian yang juga merupakan akademisi Universitas Ibnu Chaldun ini merasa heran, karena relawan malah menjerumuskan Jokowi.

Menurut Dian Permata, jika ingin melakukan pertemuan dengan Jokowi, maka seharusnya dilakukan di luar Istana.

"Sedari awal, Jokowi menerapkan politik fatsun etika politik. Seperti tidak boleh rangkap jabatan. Ini mengherankan, di akhir masa jabatan Jokowi, justru relawan yang membuat blunder soal fatsun etika politik Jokowi," pungkas Dian.

Jokowi Gagal Paham soal Fungsi Istana Negara

Disisi lain, Direktur Political and Public Policy Studies, Jerry Massie menganggap Presiden Joko Widodo (Jokowi) gagal paham terhadap fungsi Istana Negara dengan berkumpul bersama para relawannya di Istana Kepresidenan Bogor.

Kata dia tidak ada urgensi para relawan berkumpul di Istana Kepresidenan Bogor.

"Secara eksistensi dan esensi saya kira ada unsur menggoda relawan tetap mendukung Jokowi dan saya nilai ada harapan untuk tiga periode. Bagi saya ini drama Jokowi setelah di periode pertama dan di akhir periode kedua baru dia mengundang berkumpul para pendukungnya," ujar Jerry.

Jerry pun mempertanyakan beberapa hal terkait pertemuan Presiden Jokowi dengan para relawannya yang mendukung saat Pilpres 2019 lalu di Istana Kepresidenan Bogor pada Jumat (29/7).

Hal yang ditanyakan Jerry yakni anggaran untuk pertemuan relawan dengan Jokowi bersumber dari mana. Menurutnya, hal itu penting untuk memastikan apakah anggaran bersumber dari negara atau pribadi.

"Dan ini agenda apa? Tiga periode atau bagaimana lantaran masa jabatan Jokowi tinggal 2 tahun. Atau berkumpulnya para relawan akan diarahkan mendukung Ganjar?" tanya Jerry.

Seharusnya kata Jerry, Jokowi harusnya mengundang para relawan di rumah pribadinya, bukan di Istana Negara yang merupakan fasilitas negara.

"Ini kan urusan pribadi bukan urusan negara jadi aneh saja Jokowi mengumpulkan mereka. Bagi saya sebaiknya relawan ini dibubarkan sebelum kepemimpinan Jokowi berakhir," kata Jerry.

Karena kata Jerry, jika dilihat fungsi Istana Negara, maka Jokowi melakukan sebuah kesalahan fatal. Di mana, fungsi Istana Negara adalah sebagai pusat kegiatan pemerintahan negara.

"Istana menjadi tempat penyelenggaraan acara-acara yang bersifat kenegaraan, seperti pelantikan pejabat-pejabat tinggi negara, pembukaan musyawarah dan rapat kerja nasional, pembukaan kongres bersifat nasional dan internasional, dan tempat jamuan. Tapi ini Jokowi langgar," pungkas Jerry.

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar