Beda Jalur, Yenny Wahid Tak Tegur Cak Imin di Nikahan Putri Anies

Sabtu, 30/07/2022 06:05 WIB
Yenny Wahid tak tegur Cak Imin (Foto: Istimewa)

Yenny Wahid tak tegur Cak Imin (Foto: Istimewa)

Jakarta, law-justice.co - Perseteruan putri Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Zannuba Arifah Chafsoh alias Yenny Wahid dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin terus berlanjut. Pasalnya, saat menghadiri resepsi pernikahan putri sulung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Mutiara Annisa Baswedan dengan Ali Saleh Alhuraebi di Ancol, Jakarta Utara pada Jumat (29/7) malam, Yenny tak menegur Cak Imin.

"Saya lihat kayaknya, tapi saya gak dekat ininya, jauh. Jauh, beda jalurnya. Jalur kawinan maupun jalur politik beda," katanya.

Lebih lanjut, ia mengaku juga bertemu sejumlah pejabat dalam resepsi tersebut, mulai dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan juga beberapa duta besar. Yenny pun mendoakan kedua mempelai yang telah resmi menikah pada Jumat pagi itu.

Diketahui, seteru antara Cak Imin dengan Yenny terjadi usai Yenny menegaskan bahwa dirinya bukanlah kader PKB di bawah pimpinan Cak Imin.

"Saya bukan PKB Cak Imin, saya PKB Gus Dur," katanya usai menjadi pembicara dalam acara Stadium General bertajuk `Antisipasi Gerakan Radikalisme dan Intoleran dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara` di Kampus IPDN, Jatinangor, Sumedang, Kamis (22/6).

Cak Imin lantas merespons pernyataan Yenny itu bahwa Yenny memang bukan kader PKB. Ia juga meminta Yenny tak ikut campur dalam mengatur urusan internal PKB.

"Yeni itu bukan PKB, bikin partai sendiri saja gagal lolos, bbrpa kali pemilu nyerang PKB gak ngaruh, PKB malah naik terus suaranya, jadi ngapain ikut - ikut ngatur PKB, hidupin aja partaimu yang gagal itu. PKB sdh aman nyaman kok," tulis Cak Imin lewat akun twitter-nya.

Selang beberapa hari, Yenny kemudian membongkar kisah di balik konflik yang terjadi antara ayahnya dengan Cak Imin.

Dia mengatakan, sejarah yang tidak bisa dihapus dari perjalanan PKB adalah Cak Imin merupakan sosok yang mengeluarkan Gus Dur dari PKB. Menurutnya, hal itu terjadi dalam penyelenggaraan Muktamar Luar Biasa PKB di Ancol, Jakarta pada 2008 silam.

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar