Jadi Presiden, Ranil Langsung Lantik Teman Kelas Jadi PM Sri Lanka

Sabtu, 23/07/2022 06:23 WIB
Presiden Sri Lanka lantik teman kelas jadi perdana menteri (cnnindonesia)

Presiden Sri Lanka lantik teman kelas jadi perdana menteri (cnnindonesia)

Jakarta, law-justice.co - Ranil Wickremesinghe baru saja resmi menjadi Presiden Sri Lanka. Kini aksinya disorot dunia karen langsung melantik teman sekelasnya, Dinesh Gunawardena sebagai Perdana Menteri pada Jumat (22/7/2022). Pelantikan itu terjadi beberapa jam setelah tentara dan polisi menggerebek kamp anti-pemerintah di Kolombo.

Dinesh Gunawardena merupakan `wajah lama` di Sri Lanka. Selain teman sekelas Wickremesinghe, ia juga anggota parlemen senior, Menteri Penyediaan Air dan Drainase pada 2010, kemudian kembali terpilih dalam pemilihan parlemen 2015.

Seperti diberitakan The Strait Times, Gunawardena kini dipercayakan sebagai perdana menteri baru Sri Lanka, dan juga akan mengelola pemerintah daerah.

Selain Dinesh Gunawardena, Ranil Wickremesinghe juga melantik 18 menteri di sektor-sektor penting, seperti kesehatan, perdagangan, dan pariwisata.

Mantan menteri keuangan Sri Lanka Ali Sabry ditunjuk menjadi Menteri Luar Negeri. Sedangkan sektor Tenaga dan Energi baru dipercayakan pada Kanchana Wijesekara.

Sementara itu, hingga kini belum ada pengumuman dari Ranil Wickremesinghe mengenai Menteri Keuangan baru Sri Lanka. Hal tersebut membuat banyak pihak menduga posisi itu langsung dipimpin sang presiden.

Kabinet baru harus mengelola utang luar negeri negara bangkrut tersebut hingga US$51 miliar, mengamankan bahan bakar, obat-obatan termasuk kebutuhan makanan.

Sebelumnya, ratusan tentara dan polisi Sri Lanka menggerebek kamp protes anti-pemerintah di ibu kota pada Jumat (22/7) pagi. Mereka merobohkan tenda-tenda para aktivis yang tidak bersenjata.

Aktivis telah mengumumkan berencana mengosongkan daerah itu pada Jumat (22/7) sore, setelah kabinet dilantik oleh Presiden baru Ranil Wickremesinghe.

Namun, personel keamanan yang bersenjatakan pentungan mulai mencopot barikade yang didirikan pengunjuk rasa untuk menghalangi gerbang utama Sekretariat Presiden yang sebagian telah mereka kuasai awal Juli 2022.

Tentara dan polisi Sri Lanka juga menyerbu para pengunjuk rasa yang memblokir Sekretariat Presiden di ibu kota beberapa jam sebelum pedemo dijadwalkan mengosongkan daerah itu.

Pendukung kampanye #GoHomeGota telah mengambil alih wilayah tersebut setelah merebut istana Rajapaksa pada 9 Juli. Hal itu membuat Gotabaya Rajapaksa kabur dan akhirnya mengundurkan diri. #GoHomeGota merupakan kampanye mendesak Presiden Rajapaksa untuk mundur

Setelah Rajapaksa mengundurkan diri, Perdana Menteri Wickremesinghe mengambil alih kepemimpinan sementara sampai dia resmi dilantik jadi Presiden Sri Lanka pada Kamis (21/7).

Kantor Wickremesinghe melaporkan bahwa pria berusia 73 tahun itu mengucap sumpahnya di hadapan Jaksa Agung Sri Lanka Jayantha Jayasuriya.

 

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar