Realisasi Investasi Masuk di Kuartal II Capai Rp302 Triliun

Rabu, 20/07/2022 11:42 WIB
Menteri Investasi Bahlil Lahaladia (Foto: Istimewa)

Menteri Investasi Bahlil Lahaladia (Foto: Istimewa)

Jakarta, law-justice.co - Investasi masuk ke Indonesia pada kuartal II 2022 mencapai Rp302,2 triliun. Jumlah tersebut naik 35,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy). Hal itu disampaijkan oleh Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM.

Apabila dibandingkan kuartal I-2022 yang tercatat sebesar Rp282,4 triliun, investasi April-Juni naik 7 persen.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengklaim bahwa pertumbuhan tahunan investasi tersebut pertama kali dalam sejarah. Kinerja itu juga menandakan pulihnya investasi sejak pandemi melanda dua tahun yang lalu.

"Sekarang realisasi (investasi) kita Rp302,2 triliun itu tumbuh 7 persen dari kuartal 1, yoy tumbuh 35,5 persen. Ini dalam sejarah, mungkin pertama kali tumbuh dalam sejarah," ujar Bahlil dalam konferensi pers virtual, Rabu (20/7).

Secara kumulatif, total investasi yang masuk ke Indonesia mencapai Rp584,6 triliun selama Januari-Juni 2022 atau naik 32 persen (yoy). Capaian ini setara 60,4 persen dari target investasi di 2022 sebesar Rp968,4 triliun.

Secara rinci, realisasi investasi kuartal II 2022 terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp139 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp163,2 triliun.

Investasi yang masuk masih didominasi dari luar Pulau Jawa sebesar Rp157,1 triliun atau 52 persen dari total investasi. Sedangkan, dari pulau Jawa sebesar Rp145,1 triliun atau 48 persen dari total investasi.

Berikut lima sektor yang menopang investasi pada kuartal II-2022:
1. Industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar Rp48,2 triliun.
2. Sektor pertambangan sebesar Rp33 triliun.
3. Sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran sebesar Rp26,7 triliun.
4. Sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi sebesar Rp25,6 triliun.
5. Industri makanan menyumbang Rp22,4 triliun.

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar