Vaksinasi Belum Capai Target, Corona Centaurus Sudah Masuk RI

Selasa, 19/07/2022 18:30 WIB
Ilustrasi virus Corona (Kompas)

Ilustrasi virus Corona (Kompas)

Jakarta, law-justice.co - Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 belum reda, kini Indonesia tengah dihadapkan dengan varian baru Centaurus atau BA.2.75. Menghadapi kondisi ini, anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo menyoroti program vaksinasi yang belum sesuai harapan.

Ia berucap vaksinasi dosis 2 masih di bawah 70 persen, sedangkan booster masih di bawah 25 persen.

“Justru karena vaksinasi belum sesuai harapan, maka saya mewanti-wanti pemerintah pusat, pemerintah daerah dan seluruh elemen untuk segera bergerak cepat memperkuat pertahanan imunitas masyarakat dengan memfasilitasi vaksinasi booster, termasuk vaksin lengkap. Bagaimanapun, nyata vaksinasi membuat benteng pertahanan tubuh kita semakin kuat itu positifnya,” kata Rahmad Handoyo kepada wartawan di Jakarta, Selasa (19/7/2022).

Kendati demikian, Handoyo memuji tindakan pemerintah yang mewajibkan vaksin booster sebelum memasuki fasilitas umum.

“Namun saya sangat mendukung langkah pemerintah menggunakan booster sebagai syarat perjalanan moda transportasi dan masuk Mall,” tambahnya

Tak hanya sampai disitu, anggota Komisi IX DPR RI ini juga mengatakan masyarakat harus waspada dan berhati-hati.

“Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 belum mereda, kini muncul lagi varian baru yang berpotensi lebih menular, yakni BA.2.75. Kita memang tak perlu panik tapi fakta bahwa BA.2.75 sudah terdeteksi di Indonesia harus membuat kita lebih waspada dan berhati-hati,” kata dia.

Handoyo juga menyebut, bila diperhatikan kondisi secara global penularan Covid-19 masih sangat dinamis. Bahkan, tambah Handoyo mencontohkan kasus di beberapa negara yang melampaui 100 ribu kasus per hari sehingga diperlukan kerjasama dari semua kalangan baik pemerintah pusat dan daerah, peneliti, serta elemen masyarakat.

“Artinya, meskipun saat ini kita masih terbilang landai tapi kasus varian BA. 4 dan BA.5 terus mengalami kenaikan. Tentu kondisi seperti ini menuntut langkah cepat pemerintah pusat, pemerintah daerah, para epidemiolog dan seluruh elemen masyarakat untuk bergotong royong menghadapi Covid-19, agar tidak kecolongan,” katanya.

Sementara itu hingga kini kasus Covid-19 di Tanah Air masih terus mengalami kenaikan. Per Senin (18/7) angka kasus virus corona bertambah 3.393 orang dengan jumlah kematian harian 10 orang.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar